Hai lagi, Oktober.

Dear October,
I know great things always happened on you. And I know you’ll be too good to me. Anyway, there is an au bade outside my windows telling me to leap further and push harder. Next time, tell them to bring the whole orchestra, will you? :)

Halo.
Oktober lagi. Bulan favorit saya. Sekarang saya sedang memulai sesuatu yang baru dan kadang perasaan saya selalu ingin meluap kemudian meledak. Ada rasa takut, bahagia sekaligus mendebarkan. Tapi teman imaginer saya selalu bertanya, “Apakah kamu merasa senang?”. Kalau jawabannya Ya, artinya semua baik-baik saja.

Nama rasa takutnya, Kawung Living. Brand homeware dan home décor yang niatnya sih ingin dapat terjangkau untuk berbagai lapisan. Karena saya dan Liza (partner kerja saya yg sama excitednya) tahu, bahwa mendanai properti pertama itu amat sangat berat. Kami ingin brand ini menjadi alternatif kebutuhan dekorasi rumah yang modern dan tradisional, tapi tidak menguras pundi-pundi Anda. Awal November ini, Liza akan menikah dan lucunya kami akan berpartisipasi di salah satu bazaar tematik di Grand Indonesia, tidak sampai seminggu dari acara pernikahan digelar :))

Oh iya, acaranya namanya Swag Escape (gaul banget kan namanya), dengan temanya From Brooklyn to Mehico. Kalau ada yang sempat datang tanggal 6-9 November 2014, kami akan stand by di booth no. B28 di lt.5 Grand Indonesia (shameless promotion gini).

Kalau diingat-ingat, tahun ini memang saya tidak memiliki rencana apa-apa. Sama sekali tidak punya jadwal perjalanan atau tiket-tiket murah. Ataupun capaian target mau apa dan harus mendapat apa. Jadi rasanya punya kegiatan baru di akhir tahun seperti dapat suntikan semangat baru. Sampai sekarang, belum ingin muluk-muluk sih. Saya sendiri masih ingin mencoba beberapa hal, sampai ketemu formula yang pas. Soalnya sampai sekarang sistem kerja kami masih agak berantakan. Mungkin juga karena pengaruh beda kota saya dan Liza (yang satu di Depok, yang satu di Cirebon). Didoakan saja semuanya lancar :)

***

Lalu sekarang, untuk pertama kalinya tahu kegunaan Skype dan fitur Free Call di Line. Ayah sedang ditugaskan mengajar di Madagascar (gaul yaaa) dan kakak sekarang sedang berkuliah di Edinburgh, salah satu kota dimana ia akan menempuh program Erasmus-nya. Tahun depan beliau bakal ke Milan dan Swedia lho. Masih bingung kenapa kakak saya bisa overachiver sekali sedangkan adiknya malah paling gak bisa disuruh ikut gitu-gituan. Tapi saya bersyukur punya keluarga yang masih bertukar sapa setiap hari. Memang benar, kalau mau dibanding-bandingkan. Hidup saya masih yang paling enak.

***

Kondisi pekerjaan sekarang sebenarnya stabil. Bulan Oktober ini, saya genap 2 tahun di perusahaan yang sekarang. Tidak dapat dipungkiri sekarang lahan dan proyek pekerjaan untuk perusahaan konsultan/kontraktor oil & gas sedang seret. Siklus 5 tahunan katanya, semuanya menunggu regulasi baru karena susunan pemerintahan sedang dalam masa transisi. Imbasnya pegawai-pegawai sejenis saya dibuat deg-degan karena dering telepon menyoal PHK. Akhir bulan depan, 8 orang teman satu divisi terpaksa di-lay off (bahasa halusnya dipecat). Sedih sih karena sudah cukup dekat dengan beberapa teman dan harus mawas diri karena bisa saja besok dering telepon tiba-tiba berbunyi. Buat saya pribadi, memang masih agak berat rasanya untuk kembali bersih-bersih CV dan kembali mengirim e-mail lamaran pekerajaan. Saya sempat bilang ke beberapa teman, kalau seandainya besok kena giliran, mungkin saya akan beli tiket kereta ke Moscow. Lalu mampir ke Ulan Bator. Tapi kemudian harus kembali ke realita bahwa masih ada tanggungan-tanggungan hidup yang rasanya lebih penting dari sekedar cita-cita atau keinginan.

***

Oktober itu bulan baik. Jadi saya mendoakan yang baik-baik. Saya tidak pernah jago dan beruntung mendoakan diri sendiri. Jadi sebaiknya saya mendoakan keluarga dan teman-teman saja. Semoga semuanya mendapatkan sinar terang di ujung bunga-bunga tidur. Mendapatkan sinar matahari pagi yang hangat, yang tidak terik dan menyengat. Ataupun bintang-bintang jatuh, yang mengabulkan keinginan-keinginan yang tulus.

Selamat malam, para penabur bunga mimpi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.