Semua pasti setuju kalau tahun 2020 terasa sangat berat, tetapi berlalu begitu cepat. Tidak terasa, kita sudah memasuki 1/3 tahun terakhir. Anak saya sebentar lagi akan menginjak umur 1 tahun dan saya mulai bisa menikmati dan melakukan kembali banyak hal yang sebelumnya tidak bisa saya lakukan. Mulai dari membiasakan kembali membaca selama 15-30 menit setiap hari, kembali menonton beberapa series Netflix dan Disney+ (I spent a lot on Entertainment this year but we all NEED it, especially right now), mengikuti beberapa course dan webinar, mulai kembali menulis, juga kembali berada di depan Adobe Illustrator. Senang sekali rasanya bisa kembali menciptakan sesuatu, yang entah mengapa membuat saya merasa lebih ‘hidup’.
Walaupun setiap hari masih kejar-kejaran dengan waktu dan sering kelelahan dengan manajemen emosi, saya selalu mengucap sebuah kalimat, it will get easier, it will get better.
Saya nggak tahu kapan atau kenapa saya mulai mengulangi kalimat tersebut di kepala. Dari sekian banyak nasehat orang lain tentang menjadi ibu ataupun tentang pengasuhan anak, entah mengapa tidak ada satupun yang ‘nyangkut’. Kata-kata klise seperti ‘you are enough’ atau ‘you’re not alone’ ternyata tidak bisa menenangkan saya. Saya banyak menangis di bulan-bulan pertama menjadi ibu dan semuanya ditambah dengan masa pandemi yang entah kapan akan berlalu. Banyak ketidakpastian, banyak rasa khawatir dan ketakutan berlebih. Tapi kalimat itu, membuat saya bisa menjalani hari demi hari.
Saya juga menyadari suatu hal yang ingin cepat-cepat saya perbaiki: rasa pesimis dan tidak percaya diri berlebih. Sepanjang ingatan saya, saya adalah orang yang optimis. Saya punya banyak kemauan dan semangat yang tidak pernah habis. Saya juga jarang sekali iri dengan pencapaian orang lain. Tapi entah kenapa, semua itu tidak lagi saya rasakan sekarang.
Saya nggak tahu sejak kapan hal ini berlangsung dan saya belum bisa menemukan apa penyebabnya. Saya mencoba merunut banyak kejadian dalam hidup dan belum berhasil menemukan suatu titik di mana saya mulai merasakan hal tersebut.
Dalam pengasuhan anak, saya memang mengalami beberapa masalah dan ketika ada hal baru yang harus dihadapi, saya langsung merasa takut dan tidak bisa melihat titik terang di ujung masalah tersebut. Tetapi anehnya, saya menjalani dan mencari solusi masalah tersebut tanpa keluhan dan pada akhirnya, masalah tersebut selesai dengan baik. Sama halnya dengan beberapa proyek yang saya dapatkan, juga proyek pribadi yang saya targetkan. Semuanya selesai dengan (cukup) memuaskan. Saya harusnya tidak menulis cukup di kalimat sebelum ini, tetapi saya tidak berani untuk menghapus kata tersebut. Spot the problem? Haha.
Suami saya sering mengingatkan bahwa saya sama mampunya dengan orang-orang yang saya kagumi di internet. Saya sama berdayanya dengan mereka yang sering saya puji di keseharian. Kalimat tersebut terasa meringankan, tapi entah kenapa belum bisa saya percaya sepenuhnya. Mungkin karena saya masih berproses, mungkin nanti akan tiba harinya saya kembali memiliki kepercayaan diri penuh seperti sebelumnya.
Saya ingin tumbuh lebih baik lagi dan walau pelan, saya selalu berusaha untuk terus memulai. Memulai banyak hal baru, memulai mencoba lagi, memulai untuk percaya.
Jika kamu merasakan banyak hal yang memberatkan hari ini, saya ingin kamu mengulang kata-kata ini: it will get easier, it will get better. Mulai satu per satu, mulai pelan-pelan. Walaupun sampai saat ini saya juga tidak sepenuhnya bisa meyakini diri, saya dan kamu, pasti mampu menghadapi apapun.
Selamat malam, para penerbang :)