Now Scrolling, Vol. 2

Setelah post sebelumnya tentang beberapa idola Instagram saya, sekarang saya ingin berbagi tentang beberapa brand yang saya follow di Instagram. Brand-brand ini tidak hanya berhasil menjual produk-produknya, tapi punya feed Instagram dan message yang kuat bagi brand-nya. Saya mendapat banyak sekali insight seputar bagaimana cara mengkomunikasikan value bisnis maupun pesan yang diusung brand tersebut dengan follow akun mereka.

Read more

Now Scrolling, Vol. 1

Buat saya, sekarang ini scrolling timeline Instagram itu kadang terasa sinful karena sengaja atau nggak sengaja jadi lebih sering “ngurusin urusan orang lain”. Makanya saya (sebisa mungkin) menghindari banget yang namanya follow artis yang lagi kena kontroversi ataupun akun-akun gosip. Padahal mah sebenernya karena nggak ngerti aja bahasanya, sumpah kita sama-sama pakai Bahasa Indonesia tapi kok susah banget paham kode-kodenya :)) Terlepas dari itu, Instagram tetap salah satu social media yang sekarang paling saya sukai karena berbasis konten visual. Saya dengan mudah bisa menemukan berbagai macam inspirasi dari artist/designer/illustrator baru yang kemudian saya idolakan. Sekarang ini, saya lagi hobi-hobinya follow beberapa textile designer dan artist dari Jepang. Gaya design mereka benar-benar out of the box banget deh, karena kadang bisa memperlihatkan kesederhanaan walaupun designnya ramai (@yasunobujubilee) ataupun bisa memberikan sentuhan khas kepada apapun medium karyanya (@chickennot).

Nah kali ini saya mau berbagi akun idola-idola saya di Instagram dengan tema, artist Indonesia! Ternyata banyak banget artist dan designer dari Indonesia yang baru saya temukan lewat scrolling timeline di Instagram. Selain konten positif dan semangat kreatifitas yang ditularkan, post mereka selalu bisa membuat timeline saya lebih berwarna.

Read more

A Little World

When I went freelance in 2004 it was hard to leave, because you left health insurance. You left 401K’s. But equally my horizon opened, to where I could take on little crusty things, and then take on things that were maybe for no money. But later on trick design into hiring me. So that leap for me was just sort of like, it just really freed me up.

Has freelance always been perfect? Not even close, you know. I’ve had guys stiff me. The client completely do like a big old 180, and you lose all the work you’ve done. But that’s what we’re up against. I’ve found that in my life, working for myself, working with my buddies, has been just more, like a reason to want to get up in the morning. I feel better about it. I feel excited. I feel engaged. I can dream. I turned 40, and your bones hurt, and your back hurts, and your feet hurt, and whatever the hell else.

It doesn’t matter, because I need to make some new little logo for something. I can’t wait to see how the sticker turned out, with the cool little kiss cut in the back, as much as the poster with six colors and flash printing and weird paper, and then how to ship them here. Every time I turn around, there’s something to deal with here. I love that little world I’ve sort of built for myself.

Aaron Draplin

Between Spaces

Saya sering banget bilang kalau jumlah teman yang masih nulis blog bisa dihitung dengan jari, tapi sebenarnya jumlah blog di Indonesia ini saya yakin bertambah banyak. Zaman sekarang, pasti pernah dengar kata “Content Creator” atau “Influencer”. Waktu saya datang ke IdeaFest tahun lalu, ada segmen yang membahas tentang ini. Jadi intinya, blogger, YouTuber, Selebgram (I can’t believe, I’m actually typing this word), dll dikategorikan sebagai content creator. Di era digital sekarang ini, sebuah campaign produk/event konon katanya ada yang lebih sukses kalau diiklankan oleh para content creator dibandingkan lewat iklan konvensional macam banner koran, slot iklan TV, spanduk di jalan, dll. Emang sih kalau suka baca blog milik beauty blogger misalnya, sumpahnya emang jadi kayak percaya banget bahwa produk beauty ini dan itu bagus, harus dipadankan dengan produk yang ini :)) Karena kadang yaa, suara mereka mungkin terdengar “dekat” dengan keseharian kita mungkin. Kalau satu persatu blog yang banyak itu ditelaah, banyak yang sebenarnya isinya gitu-gitu aja dan ada beberapa yang nggak bagus-bagus amat. Tapi karena beberapa udah punya kultus tersendiri dan mungkin resonate ke kalangan tertentu, jadi semakin besarlah  impact-nya ke orang lain.

Nah, karena kemampuan meng-influence orang ini jadi banyak orang yang menyarankan untuk belajarlah “menulis yang benar” supaya bisa menghasilkan uang :)) Saya belum paham sih artinya “yang benar” itu seperti apa dan apa salahnya menulis untuk tidak mengharapkan uang. Tapi kadang memang kelihatan kalau baca blog orang lain ada yang promosi produk dengan “smooth” dan ada yang terlihat “hard selling”. Whatever it is, budaya menulis (disertai membaca) itu baik kok dan saya mendukung sekali perkembangan blog Indonesia yang makin beragam.

***

Nah di antara semua teman-teman yang masih rajin menulis di blog, ini daftar wajib saya setiap blogwalking (masih dipakai nggak sih istilah ini?):

Puty (http://told.byputy.com & http://bw.byputy.com)

Puty bisa dibilang pioneer banget deh dunia blog. Isi blognya Puty menyenangkan dan inspiratif sekali. Dulu sekali waktu saya masih memakai Diaryland, pernah kaget karena Puty pernah komen di salah satu post blog saya. Sempat ge-er gitu kok artis macam Puty tahu alamat blog saya, haha.

Dixie (http://herlittlejournal.com)

Kalau saya disuruh mengkategorikan tulisannya Dixie, saya sering menyebutnya tulisan macam ini sebagai melankolis romantis, haha. Dixie selalu melampirkan foto-fotonya yang bagus-bagus sekali. Kadang bingung sih, kayaknya kalau ada di tempat yang sama, saya nggak mungkin deh foto sebagus dia. Baru-baru ini, Dixie juga baru saja memulai bisnis fotografinya yang bisa dilihat di sini.

Ozu (http://nazuragulfira.blogspot.com)

Suka ngiri kalau lihat blognya Ozu karena kayaknya foto diri Ozu representatif sekali, kalau pakai outfit di kesempatan macam apapun pasti bagus dari atas sampai bawah. Saya juga selalu love love banget deh sama foto travel Ozu. Blog Ozu sering ditulis dalam Bahasa Indonesia dan membacanya enak sekali. Saya jadi sering terpacu turut menulis dalam Bahasa Indonesia setiap selesai membaca.

Sesha (http://medium.com/@anissays)

Dulu, Sesha sering menulis di Tumblr dan kemudian (saya tahu dari hasil stalking) pindah ke Medium. Tulisan Sesha bagus-bagus sekali dan entah kenapa saya suka sekali berbagai pilihan katanya. Jujur, penuh semangat, dan kadang sendu di bagian tertentu.

Kalau blog selain yang ada di atas, mungkin jatuhnya stalking tingkat dewa kali, ya. Soalnya udah ke ranah orang-orang yang tidak dikenal dan lebih sering jadi silent reader, haha. Kalau kamu masih sering menulis blog, kasih tahu saya yaa :)

Next Great Adventure

What a (short) year it is.
It is hard to define a year.
Seasons change, people move along.
Colliding and disrupting each other path, making marks along the way.
Creating million possibilities of falling in love.
Creating million ways of being happy.

Happy wedding to three amazing friends who makes life easier to be laughed of.

Ijul & istri
Vina & Aftah
Sella & Doni

It’s too easy to say fate or luck made you all together. Because mostly, your effort is what made it happened. Kuselalu mendoakan yang terbaik untuk kalian semua :’) Have a great journey ahead and I’m excited to hear your next great adventure towards galaxies ???