yellow and red
  • Home
  • About
  • Colors
    • Daily
    • People
    • Review
    • Travel
  • Words
    • Thoughts
    • Writing
    • Tips
  • Shop
    • Home Living
    • Stationery
    • Preloved
  • UNCLETIVO.COM

Language of The Future

September 30, 2015

Tadi pagi, saya melihat post Instagram salah satu teman saya Sheyka yang saya kenal di LFM sewaktu kuliah. Sheyka sangat passion di bidang konservasi mamalia laut dan baru-baru ini mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di UK. Selama berada di sana, Sheyka cukup rajin menge-post pengalamannya dan hari ini ia bercerita tentang pengalamannya selama mendapat kesempatan belajar melalui program CodeFirst: Girls. Inisiatif yang memberikan pendidikan coding/pemrograman gratis kepada perempuan  dalam misinya mengajak lebih banyak perempuan untuk mendalami dunia teknologi.

Di luar negeri memang banyak inisiatif serupa, apalagi jika menyangkut ke coding for girls. Sepertinya dunia luar semakin gencar untuk menggeser paradigma dunia teknologi cuma untuk golongan laki-laki. Beberapa perusahaan teknologi juga semakin didesak untuk makin memperbanyak diversity di sumber daya manusia-nya. Website Made with Code yang diinisiasi Google adalah contoh super seru yang menunjukkan apa saja yang bisa kamu perbuat dengan barisan code.

LED-dress-1

LED Dress FTW!

Saya juga pernah menulis tentang wanita-wanita super keren yang menyelamatkan dunia lewat coding seperti Amy Wibowo atau Linda Liukas di post ini. Saya sempat browsing tentang inisiatif sejenis di Indonesia, yang menurut saya paling mendekati mungkin idGeekGirls. Sewaktu datang ke Ideafest kemarin, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf juga menyatakan ketertarikannya untuk membuat program Coding Mom. Sebuah program yang berupaya memberikan kesempatan kepada ibu-ibu rumah tangga untuk belajar beberapa bahasa pemrograman dan memiliki penghasilan tambahan dengan bekerja di rumah. Kalau menurut saya, idenya bagus sih tapi terkadang program kementerian semacam ini, tidak punya lanjutannya. Setelah diajarkan, lalu apa? Walau demand-nya besar, apakah dengan basic coding saja sudah bisa bersaing? Tapi saya sendiri mau optimis tentang ini. Semakin banyak hal yang dilakukan dan pengetahuan yang dibagi, saya percaya ripple impact-nya pasti semakin besar.

Kembali ke cerita Sheyka, saya cukup iri sih dengan beliau yang bisa mendapat kesempatan belajar coding gratis semacam itu. Di Jakarta, harga untuk belajar basic coding semacam HTML, CSS & Javascript berkisar sekitar 3 – 10 juta per bulan. Stress nggak? Saya sih iya :)) Akhirnya sayapun kembali ke slogan “LET’S WELCOME THE INTERNET“. Belajar self learning di internet sebenarnya gampang gampang susah. Gampang karena aksesnya mudah dan cost-nya hampir nol, susah karena kalau frustasi tiba-tiba nggak tau tempat bertanya, atau tiba-tiba malas (itu saya aja sih sebenarnya, apa yang lain juga?).

Sebenarnya sudah lumayan lama saya tertarik dengan pemrograman web (walaupun hanya terbatas di combo HTML + CSS + JavaScript) dan sepertinya pernah menceritakannya di sini. Sewaktu SPMB sendiri saya mengisi jurusan Informatika di pilihan 1. Walaupun akhirnya masuk di pilihan 2 yaitu Teknik Fisika, saya benar-benar bersyukur bisa menjalani kehidupan seperti sekarang. Sepertinya sih Tuhan paham benar kenapa saya belum boleh masuk Informatika. Sewaktu kuliah di Teknik Fisika, sebenarnya ada juga kuliah pemrograman dan anehnya saya malah tidak terlalu tertarik :))

Tengah tahun kemarin, teman saya Ali menanyakan tentang undangan digital untuk pernikahannya, ia akhirnya membuatnya di salah satu platform undangan digital dengan sesuatu biaya. Karena penasaran, saya cek beberapa platform serupa dan ternyata harganya sama-sama tidak masuk akal. Padahal menurut saya, pembuatannya cukup mudah dan mungkin cuma membutuhkan beberapa jam saja.

Bermula dari penasaran tersebut, akhirnya selama bulan puasa kemarin saya giat-giatnya kembali mempelajari HTML & CSS. Tapi sewaktu kembali masuk kerja dengan jam normal, semakin sulit menyeimbangkan diri untuk tetap belajar :( Seru sih, pengetahuan yang saya kenal sewaktu pertama kali belajar di masa SMP dan SMA, sudah jauh berbeda dengan teknologi masa kini. Zaman dulu kalau me-layout website harus banget pake Table, sekarang ada sistem Grid. Semakin banyak pula framework-framework yang mempermudah kehidupan seperti Bootstrap dan Foundation. Berhubung Bootstrap 4 Alpha sudah keluar, Foundation 6 sudah mau keluar, dan saya cukup percaya coding is the language of the future, saya menyarankan untuk kamu mulai belajar coding atau programming. Berikut rekomendasi singkat saya tentang beberapa opsi untuk kamu yang mau mencoba belajar dari nol.

Free Online Resources

codecademy

Setelah mencoba beberapa platform, menurut saya Codecademy adalah yang paling mudah untuk digunakan. Codecademy menyediakan code editor online dan tutorial yang mudah dimengerti untuk yang buta sama sekali dengan programming. Untuk resources tentang command-command dasar, bisa ke W3Schools. Website ini super bangetlah, dari pertama kali saya belajar HTML, baca-bacanya di sini. Fast forward to almost 13 years later, W3Schools masih menjadi acuan untuk belajar, dong! Amazed.

Untuk browser, saya super menyarankan Google Chrome, karena ada fitur keren yaitu inspect element. Coba block dan klik kanan di tulisan ini, lalu klik Inspect Element. Tadaa~ Chrome menampilkan langsung code source HTML, beserta CSS, dan bahkan ukuran margin, border, padding yang dipakai. Kamu juga bisa melakukan live edit di layar browser tersebut tanpa mengubah apapun di file aslinya. Zaman dulu sih, saya cuma bisa Tools > View Source dan mencoba-coba bagian mana yang bekerja di sebelah mana :)) Makin jatuh cinta nggak sih sama teknologi?

Untuk code editor, dulu sih waktu pertama kali belajar, saya pakai Notepad lalu ada lagi Notepad++ yang lebih user friendly. Tapi baru-baru ini saya mencoba Sublime Text. Kelebihannya mungkin lebih mudah dalam melakukan review dan rasanya seperti punya spellchecker di HP. Keren deh.

Online Class

Kalau kamu punya dana lebih, bisa juga mencoba belajar di online class berbayar. Udemy koleksinya lumayan banyak, tapi harga kelas yang paling populer sekitar 99 – 199 USD (hahaha). Saya pernah ikut di beberapa kelas gratisnya, tapi menurut saya agak sulit dipahami. Kalau mau mencoba sih, Udemy sepertinya sedang ada program diskon 10 USD untuk semua kelasnya.

Kata orang sih kalau programming, Treehouse yang paling comprehensive. Belum pernah sempat coba sih, tapi iklan YouTube-nya cukup mengundang dan tampilan website Treehouse terlihat minimalist dan sleek, haha.

skillshare-classes-recommendation-6

Skillshare koleksinya lumayan, rekomendasi saya mungkin bisa ke Create a Portfolio Site with HTML, CSS & Bootstrap dengan Sandy Ludosky atau Introduction to HTML: Build a Portfolio Website dengan Jenn Lukas. Dua kelas itu yang menurut saya lumayan bisa dipahami untuk pemula. Oh iya, Skillshare sedang ada program diskon, harga Premium Membership-nya menjadi 0,99 USD untuk 3 bulan (katanya waktu checkout, pakai kode NU99T). Bayangkan, dengan uang di bawah 15.000 bisa belajar apapun selama 3 bulan. Sedih sih kenapa nggak ada program ini dari dulu :(

allisonhouse-html-and-css-class-brit-and-co

Sejauh ini, online class yang menurut saya paling mudah dipahami adalah kelas Coding 101 – Intro to HTML CSS Class dengan Allison House di situs Brit+Co. Karena saya super suka browsing, mengisi polling dan survey online, rajin ikut newsletter, selama ini saya sering sekali dapat gratisan di Internet. Kebetulan waktu itu saya akhirnya mendapatkan kelas ini hampir gratis (rejeki anak soleh). Kalau kamu memutuskan untuk membeli kelas ini, harganya 19,9 USD dan videonya diputar di Vimeo (yang diblok oleh Internet Sehat, lalala~), jadi pastikan dulu untuk memasang proxy untuk bisa menontonnya.

(PS: Allison House ini langsung jadi idola saya. Website-nya punya nama domain terkeren http://allison.house. Terus halaman 404-nya keren. User Twitternya juga @house dong, the best banget!)

Code Ramp GEPI

Sebelumnya saya pernah cerita tentang GEPI di sini. GEPI membuka kelas coding basic yang biayanya sekitar 3 juta untuk umum dan 2,75 juta untuk pelajar. Waktu belajarnya 3 jam, 5x seminggu, selama 1 bulan. Setahu saya, ini biaya yang cukup murah dibandingkan kelas Coding lainnya di sekitaran Jakarta. Baru-baru ini, GEPI juga membuka kelas untuk pekerja yang waktu belajarnya disesuaikan ke waktu pulang kerja. Kalau kamu lebih suka belajar dengan instruktur yang nyata adanya, bisa mencoba daftar di kelas ini.

Menurut saya, combo kemampuan Excel, Photoshop, dan HTML adalah tiket kamu untuk menguasai dunia :))

Kalau susah atau tidaknya dipelajari, pasti ada bagian susahnya tapi bukan berarti kamu tidak bisa atau terlambat untuk belajar. Menurut saya, bahasa pemrograman web berbasis HTML, CSS, dan Javascript adalah yang paling mudah dipelajari. Saya yakin sedikit banyak, belajar coding pasti akan membantu kehidupan kamu nantinya. Mulai dari hal kecil seperti membuat web brand identitas diri, membuat portfolio, merancang newsletter untuk marketing, customize template layout dari WordPress, dll. Saya sendiri entah kenapa tiba-tiba menuliskan “Initiate a Coding Workshop for Mom or Girls” di bucket life saya ;) Tapi karena belum jago-jago banget, untuk sementara ini, saya masih harus belajar lebih banyak.

Some say code is like a poetry, so write up your first line of code and let’s make something beautiful.

PS: Salah satu project yang ada di website Made with Code adalah membuat pattern nyala lampu LED di sebuah dress.

LED-dress-2

(image from here)

Boom! The Crated dan designer Zac Posen mewujudkan LED Dress tersebut di New York Fashion Week bulan September lalu (modelnya Coco Rocha dong). Para anak perempuan yang terlibat  dalam pembuatan pattern di website Made with Code juga berkesempatan datang dan melihat bagaimana kreasi mereka akan membentuk dunia fashion di masa depan :’) Maddy Maxey pendiri The Crated adalah salah satu mentor Made with Code yang masih berumur 22 tahun! Major crush! 

It is true that technology can either make you or break you. When you give something as simple and as complex as technology, all you need is the right direction. If you give your children a new gadget and stuff, while all you do with the same technology is doing useless stuffs in the internet, sure your children will copy the same trait. But if you can show them what kind of future they can shape and how they are capable of doing, I always believe, sooner or later this world would surely be a better place. Cheers to the future.

Updated with Sheyka’s blog link and read her very own experience coding :’)

Happy Blogging 101 – Planning

July 11, 2015

Post ini adalah post kedua untuk post series Happy Website, Happy WordPress. Tema besar pertama yang akan dibahas adalah tentang Happy Blogging 101.

Kebanyakan orang (termasuk saya), tentunya tidak pernah merencanakan jauh-jauh hari akan seperti apa blog saya nantinya. Yang penting punya dulu dan mengisi dengan hal-hal yang kita sukai. Semuapun bahagia :3 Tapi jika kamu ingin membuat blog kamu lebih professional, ada baiknya untuk melakukan blog/website planning. Toh tidak ada perencanaan yang sia-sia. Topik ini akan berhubungan erat dengan topik-topik selanjutnya, yaitu theme, plugins, dan content.

Mulailah dengan menanyakan hal-hal berikut:

Apa tujuanmu membuat blog ini?

Apakah kamu punya tema tertentu dalam membuat blog ini?

Siapa atau golongan macam apa yang kira-kira akan membaca blogmu?

Category atau topik apa saja yang ingin kamu tampilkan?

Page atau halaman apa saja yang ada di blogmu?

Apakah kamu butuh fitur khusus, seperti photo gallery untuk menampilkan foto-fotomu?

Apakah kamu ingin menyimpan blog kamu sebagai jurnal atau sekaligus ingin menjadikannya profitable?

Kalau kamu sudah terbayang hal-hal di atas, sebenarnya kamu sudah punya gambaran brand macam apa yang ingin kamu tampilkan. Design dan isilah blog kamu dengan hal-hal tersebut sebagai guidelines. Berikut ini adalah hal-hal yang bisa kamu coba untuk semakin memperjelas gambaran tersebut.

[Read more…]

Happy Blogging 101 – Hosting & Domain

July 5, 2015

Post ini adalah post pertama untuk post series Happy Website, Happy WordPress. Tema besar pertama yang akan dibahas adalah tentang Happy Blogging 101.

Seperti sebelumnya saya katakan, post series ini sebenarnya dimotivasi oleh Creative Series dari Living Loving yang membahas tentang Blogging. Menurut saya, topik pembahasannya cukup singkat, padat dan mencakup keseluruhan. Post-nya juga selalu menyertakan wawancara singkat dengan beberapa ahli di bidangnya. Topik pertama yang dibahas adalah seputar Self-Hosted Website. Sebagai pendahuluan, saya menyarankan untuk membaca terlebih dahulu post mereka sebagai bekal :)

Kali ini saya mau sharing beberapa rekomendasi saya seputar Hosting, dan Domain.

[Read more…]

Happy Website, Happy WordPress Series

July 5, 2015

Ketika mulai mengetahui tentang Blog di internet, topik yang selalu saya cari adalah tentang anime dan manga. Maklum, zaman itu, Animax baru masuk Indonesia dan majalah Animonster sedang naik daun (kelas 6 SD-ku yang berwarna). Para penggiat dan kontributor artikel majalah itu adalah blogger pertama yang saya ketahui. Mulai dari sana, saya mulai mengenal HTML dan CSS. Saya mulai belajar Dreamweaver (yang menurut saya tidak terlalu nyaman digunakan #TeamNotepadFTW) dan mengenal Photoshop (sampai sekarang menjadi tumpuan untuk bertahan hidup) di waktu yang sama.

Saya mulai rajin mendesign layout blog sendiri. Walaupun tidak pernah di-post ke dunia maya, saya semacam punya diary pribadi yang kontennya selalu di-update setiap hari. Kemudian saya mulai mengenal beberapa blogging platform dan mulai benar-benar membuat blog pada tahun 2008 di DiaryLand, pindah ke WordPress tahun 2010 sampai akhirnya membeli domain pertama saya di tahun 2013.

Di luar negeri sendiri, Blogger adalah sebuah profesi yang sudah cukup lama hidup. Sedangkan di Indonesia, profesi ini juga sudah mulai dikenal luas. Walaupun yang namanya Blogger ada beberapa jenis menurut saya. Ada yang memang ingin mendatangkan traffik via SEO dan iklan semacam Google Adwords, biasanya ditandai dengan banyaknya iklan di sidebar, diselingi dengan iklan jualan e-book/MLM, dan artikel-artikel yang terkadang tidak punya tema khusus yang berkaitan. Tapi ada juga beberapa Blogger yang memang melakukan branding yang baik terhadap blog-nya dan mendapatkan income dengan cara yang, menurut saya, lebih baik pula. Di antaranya adalah adalah Diana Rikasari atau Evita Nuh di bidang fashion, Andra Alodita & Tara Amelz di bidang lifestyle & beauty, atau Living Loving di bidang creative lifestyle.

Ketika mau membangun website Kawung Living, saya blank apakah memang harus menyewa designer khusus atau tidak. Awalnya memang belum pede karena kemampuan WordPress masih setengah-setengah. Kalau ada masalah dengan plugins yang crash, saya masih sering panik sendiri. Sempat tanya ke beberapa teman soal rekomendasi designer web, tapi masih tetap bingung seputar range harga, mekanisme maintenance, dan hal-hal lainnya. Saya sempat browsing juga harga-harga pembuatan web E-commerce sejenis, harganya beragam, mulai dari 3 – 8 juta atau bahkan lebih dari itu. Kalau harga jasa, saya memang tidak bisa komentar banyak. Harga suatu jasa memang hanya bisa dinilai oleh diri sendiri. Ada beberapa yang memasang harga rendah, tapi kualitas yang didapat juga seadanya. Bahkan ada yang cuma custom dari premium themes yang ada (yang sebenarnya bisa kita lakukan sendiri). Anyway, pastinya kamu selalu tahu budget yang kamu punya. Akhirnya, kami memutuskan untuk develop website sendiri karena masalah budget ini (dan merasa yakin akan selalu ada jawaban untuk pertanyaan apapun di pencarian Google).

Artikel WordPress dalam bahasa Indonesia sekarang sudah cukup banyak, tapi isinya kebanyakan teknikal dan tutorial standar. Saya kadang kesulitan mencari tips yang pas dan bingung harus memulai dari mana. Kadang tidak selalu pencarian Google teratas memberikan hasil yang paling baik. Resource dari luar terkadang banyak dan solutif, tapi ada beberapa yang kurang praktikal dipakai di Indonesia. Hal inilah yang membuat saya ingin menulis post series berjudul Happy Website, Happy WordPress.

Outline post series ini saya bagi sebagai berikut:

[Read more…]

  • Newer
  • 1
  • …
  • 3
  • 4
  • 5

© 2008 PRISANTI PUTRI