Starting Small – Memanfaatkan Data

Setelah sebelumnya mengulas tentang cara penghitungan finansial sederhana, sekarang saya ingin membahas hal yang tidak kalah pentingnya: Data.

Akhir-akhir ini, kita pasti pernah mendengar kata Big Data, pekerjaan dengan titel Data Researcher, ataupun beberapa workshop berjudul Data Science. Pekerjaan yang 10 tahun lalu ini masih eksklusif dikerjakan oleh research company seperti McKinsey, sekarang sudah umum dikerjakan oleh seorang individu. Nggak aneh kalau beberapa universitas sudah memiliki jurusan atau mata kuliah Data Science di kurikulumnya. Data seakan menjadi salah satu tolak ukur penting yang digunakan sebagai penentu keputusan-keputusan bisnis ataupun arah perusahaan sekarang ini.

Apakah bisnis kecil juga harus ikut-ikutan memperhatikan hal ini? Data apa yang sebenarnya dimaksud dan apakah akan berguna untuk kelangsungan bisnis kita? Apa nggak bisa kelihatan dari menghitung stok barang saja? Nah, kali ini saya ingin mencoba berbagi hal-hal sederhana tentang bagaimana kamu bisa menggunakan dan memaksimalkan data yang kamu miliki dalam bisnis kecilmu.

Read more

Belajar Hal Baru di Tahun Yang Baru

Awal tahun selalu identik dengan tujuan-tujuan baru. Mulai dari target berat badan maupun usaha mendisiplinkan diri. Buat saya sendiri, saya suka menetapkan kemampuan atau hal apa yang ingin dipelajari setiap tahunnya. Sekarang ini, informasi dan bahan pelajaran untuk hal apapun mudah sekali didapatkan di dunia maya secara cuma-cuma. Workshop dan seminar pun sudah gampang sekali ditemui. Setiap weekend, pasti ada aja workshop menarik yang diadakan, mulai dari yang namanya menghias cupcake sampai workshop foto produk, mulai dari menggambar dengan watercolor sampai workshop membuat ukulele.

Berhubung sekarang ini masih masuk bulan Januari dan mungkin masih banyak yang semangatnya belum luntur, saya mau berbagi beberapa sumber pelajaran saya selama ini yang berkaitan tentang creative skill dan bisnis. Mulai dari online course sampai newsletter yang menurut saya sangat membantu kehidupan saya selama ini. Oh iya, sebelumnya saya juga pernah share tentang di mana belajar coding untuk pemula ataupun beberapa kelas Skillshare favorit saya.

Skillshare

Saya mulai rutin belajar di Skillshare sejak 2015 dan sejak itu merasa bahwa semua hal itu memang dimulai dari niat. Banyak banget resources di dunia ini yang sayang banget untuk dilewatkan hanya dengan misah misuh di media sosial. Dulu sewaktu masih jadi pekerja kantoran, saya berlangganan akun Premium-nya sebesar $96/tahun. Zaman dulu sih, hitungan $8/bulan sangat terjangkau buat saya. Paketannya worth it banget kalau memang niat belajar. Saya bahkan menamatkan lebih dari 100 kelas selama setahun karena kelas-kelasnya super menarik. Saya pertama kali belajar yang namanya pattern design, mendigitalkan handlettering, sampai foto produk semuanya dari Skillshare. I don’t know what I would be without it :))

Read more

What I Don’t Talk About When Talking About Kawung Living

If I need to start my gratitude list for this year, maybe I need to start with Kawung Living and how I run the business this year. I don’t know if there’s anyone who wants to talk this kind of sensitive things to the public. Most of the time, I avoid the talks and only giving a surface answer when someone asked. I mean, when you run a business people would love to talk either they success story and/or how they struggle with it. There is no one telling me how hard is too hard and what is the definition of success. Some people also want to look happy doing a business, some kind of proof that they are doing the right choice. This year, I learn that sharing things with other people is not always toxic. I hope writing this down would be some kind of stress reliever and a proof that whatever choice we take, all we need to do is trying our best. There is no shortcut or anything easy about it.

Read more

Berhati-Hati Dalam Memilih Vendor Bisnis

Dalam berbisnis, pasti ada kalanya kita mengalami pasang surut dan good day or bad day. Hari ini, saya mau share sedikit tentang pengalaman dengan salah satu vendor printing kain ketika menjalankan Kawung Living. Saya dan Liza sudah pernah mencoba menggunakan jasa beberapa vendor printing kain selama beberapa tahun ini. Dari mulai pilihan vendornya terbatas, sampai sekarang mulai menjamur. Mulai dari pilihan kainnya masih sedikit banget, sampai sekarang macam-macam jenisnya. Ada yang memang mengecewakan, tapi ada juga yang sampai saat ini selalu menjadi partner yang bisa diandalkan (kami bahkan selalu dapat diskon loyalty setiap pesan di sana).

Tahun 2017 ini, kami mencoba menggunakan kain organik sebagai tambahan dari kain polyester yang biasa kami gunakan. Alasannya karena kami kurang puas dengan hasil jadi kain polyester seperti satin silk polyester untuk bahan Scarf karena terlalu licin dan kurang merepresentasikan bahan kerudung yang biasa kami gunakan. Selain itu, menggunakan kain organik juga bisa membuat kami lebih lega dan tidak was-was untuk mengeluarkan produk-produk lain untuk bayi karena ada beberapa customer yang mengaku bahwa anaknya alergi dengan beberapa kain polyester. Sebelumnya, kami pernah menggunakan kain bersetifikasi organik merek Cloud9, tapi sayangnya kain-kain tersebut harus kami impor (kami punya supplier di Singapura) dan makin lama, makin sulit didapatkan di Indonesia.

Kamipun memutuskan untuk mencari vendor lokal yang bisa memproduksi kain organik sesuai keinginan sehingga nantinya kami bisa memberikan harga yang lebih kompetitif dan tidak memberatkan customer. Pencarian ini sebenarnya masih tergolong sulit karena tidak banyak vendor yang mampu memenuhi permintaan tersebut. Kebanyakan vendor kain organik yang ada hanya mau memenuhi order partai besar yang biasanya dimulai dari printing minimal 500 meter. Untuk retail kecil seperti kami, jumlah minimal tersebut masih tergolong sangat besar dan membutuhkan modal yang belum bisa kami penuhi.

Read more

Starting Small Series – Finance 101

Di seri kali ini, saya mau berbicara tentang UANG. Hahaha. Mungkin saya nggak terlalu capable untuk berbicara tentang ini karena sama sekali nggak punya background terkait finance. Sewaktu SMP, pelajaran akuntasi adalah pelajaran yang paling nggak saya paham kenapa harus ada di dunia ini. Selama menjalani Kawung Living sendiri, saya lebih banyak mengurusi bagian kreatif dan operasional. Sedangkan produksi dan keuangan masih dipegang oleh Liza. Tapi walaupun nggak punya background finance sama sekali, sebagai pelaku bisnis setidaknya kita harus paham bagaimana cara membaca kesehatan bisnis dan mengukur pertumbuhan bisnis. Berikut ini adalah beberapa tips yang mungkin bisa membantu kamu memahami hal-hal yang nampak gaib ini. Saya sendiri bingung harus memulai darimana dan sepertinya post ini terkesan agak lebih berat dibandingkan sebelumnya, tapi saya mencoba menjelaskannya dengan sederhana. Post kali ini lebih menitik beratkan kepada bisnis di sektor pengadaan barang, tapi mungkin bisa diterapkan juga di bisnis jasa. Untuk mempermudah penjelasan, saya akan coba berikan beberapa contoh perhitungannya. Di akhir, akan saya cantumkan juga file Excelnya sehingga kamu bisa mencoba sendiri.

Read more