Proses menulis naskah/script film memang tidak berbeda jauh dari proses menulis prosa lain, perbedaan terbesarnya adalah porsi dialog dan action yang harus dibuat sedemikian rupa. Buat saya menulis script adalah mencemplungkan semua imajinasi dalam sebuah sudut, sebuat penglihatan, memberikannya jiwa, meniupkannya nafas danĀ untuk akhirnya membagikannya kepada orang-orang asing. Orang-orang asing yang mungkin membawa pulang secuil jiwa saya untuk disimpan dan dikenang di dalam saku. Atau mungkin hanya memandang gelap ke arah layar tanpa tahu bahwa jiwa saya ada di sana.
Dari sekian script film pendek yang pernah saya ketik (including some which come alive, and some which stay as it is), ada beberapa yang pengerjaannya relatif cepat namun sangat berkesan. Salah satunya adalah Interrogation (2009), bumper untuk Bioskop Kampus 9009. Dibuat sewaktu masa kepengurusan fungsionaris saya dan hanya menghabiskan waktu semalaman (atau beberapa jam dalam kenyataannya :P) untuk ditulis. Tapi amat sangat meninggalkan kesan yang mendalam (salah satu alasannya adalah pemutaran perdana bumper ini yang ditujukan untuk Cakru 2009 yang lucu-lucu). Saya suka detail-detail kecil, dan ini pertama kalinya saya menuangkannya ke dalam naskah. Satu lagi hal hebatnya adalah walaupun saya tidak terlibat dalam proses syuting atau editing filmnya sama sekali, mood, warna, dan hasil keseluruhan film ini sangat sesuai dengan apa yang terbayang di kepala saya ketika menuliskan naskahnya.