On 2019

Tahun 2019 adalah tahun yang berarti buat saya. Rasanya banyak sekali hal yang saya lalui. Hari-hari terasa begitu panjang, tetapi juga begitu cepat. Tidak terasa, 2019 pun sudah mau berakhir begitu saja.

On Living

Tahun ini, keluarga kecil kami diberikan berkah seorang anak. Walaupun baru sempat merasakan sebulan lebih menjadi orang tua, tapi saya sempat cukup stress dan bingung di awal kehamilan dan pasca melahirkan. Pindah ke rumah orang tua untuk sementara waktu adalah keputusan yang tepat karena saya jadi punya waktu untuk beradaptasi. Di awal tahun 2020 ini, saya dan suami berniat untuk kembali ke rumah kami. Walaupun saya sebenarnya masih suka takut karena nantinya kami hanya tinggal berdua, tapi saya ingin mencoba menghadapinya. Semoga semuanya berjalan lancar.

On Working
Tahun 2019 ini, saya kembali bekerja kantoran untuk memenuhi kebutuhan finansial. Ada beberapa target yang ingin saya capai dalam waktu dekat dan saya sadar bahwa saya tidak akan cukup memenuhinya, jika saya tidak bekerja kantoran kembali. Walaupun mengalami beberapa halangan di awal kembali bekerja, tapi saya bersyukur karena sudah memilih ‘jalan’ yang saya lalui. One leads to another dan saya berpikir, ini jalan terbaik yang diberikan Tuhan kepada saya.

Awal tahun, teman saya menginformasikan sebuah lowongan di kantor lamanya untuk menggantikan posisinya. Perusahaannya memang masih berkutat di lingkup engineering, tapi sebenarnya saya merasa kurang sreg dengan proyek-proyeknya yang belum pernah saya kerjakan sebelumnya. Walaupun begitu, saya anggap itu tantangan dan kemudian menerima tawaran untuk bergabung di perusahaan tersebut. 

Tidak lama setelah bekerja, saya mengetahui bahwa saya hamil. Rasanya campur aduk, mengetahui bagaimana kerasnya bekerja kantoran, mengurus rumah, maupun mengurus gizi untuk diri sendiri. Tapi ajaibnya, saya mampu menjalani 9 bulan kehamilan. Walaupun kalau diingat lagi, saya masih bingung bagaimana caranya saya mampu memasak sebelum dan sesudah ke kantor, ataupun bagaimana saya masih bisa tetap lembur dan mengerjakan proyekan waktu akhir pekan, di dua trimester akhir :))

Ternyata, punya perusahaan yang punya track record dan proyek stabil saja tidak cukup. Untuk pertama kalinya, saya mengalami yang namanya telat gajian :)) Cupu sih, mungkin banyak orang lain yang mengalami nasib yang sama kalau kerja di perusahaan engineering atau kontraktor yang hidup dari invoice ke invoice, tapi ini pengalaman yang baru buat saya. Setelahnya, saya baru mengetahui bahwa memang kondisi perusahaan sedang tidak sehat karena pergantian manajemen. Tapi kemudian, saya juga semakin tidak nyaman dengan drama-drama kantor yang terjadi selanjutnya. Saya termasuk tipe orang yang paling benci gosip kantor. Sedari dulu, saya berhasil memisahkan pekerjaan dan ‘hal-hal kurang penting’ lainnya, sehingga hidup saya lebih tentram di kantor. Walaupun berhasil mentoleransi hal tersebut di awal, bulan-bulan selanjutnya pun ternyata masih diwarnai dengan drama telat gajian. Sampai akhirnya saya memutuskan keluar karena nggak juga digaji dan nggak dikasih THR setelah beberapa bulan berlalu :)) 

Alhamdulillah sekali, sebelum memutuskan keluar, kantor lama saya kemudian menelepon dan menawarkan pekerjaan dengan kontrak jangka pendek di bawah perusahaan third party. Alhamdulillah lagi, sayapun sempat diberikan kesempatan untuk memperpanjang kontrak dan menghabiskan dua trimester akhir di perusahaan tersebut.

Di sela-sela waktu, saya juga sempat datang interview ke perusahaan lainnya dan mendapat beberapa offering pekerjaan. Hal yang membuat kepercayaan diri saya sempat meningkat karena saya jadi yakin, oh saya ternyata masih bisa melamar kerja di tempat lain :)) Karena sebelumnya, saya sempat gak pede karena nggak juga dipanggil interview selama hampir setahun.

On Doing Business
Tahun 2019 bisa dibilang bukan waktu yang baik untuk Kawung Living. Pemasukan kamipun nggak sebesar 2018 dan karena sedang hamil, energi saya banyak terkuras sehingga banyak pekerjaan yang tertunda. Contohnya, Hampers Christmas kami yang nggak jadi di-launching karena saya keburu kontraksi sebelum sempat foto produknya :)) Tapi saya masih tetap berusaha melakukan yang terbaik, bahkan saya masih kirim barang dari rumah sakit di H+2 lahiran, haha. 

Kawung Living pun masih sempat mengeluarkan beberapa produk lifestyle baru seperti Tote Bag, Bag Strap, maupun Kemeja. Rasa iri melihat brand lain rutin launching produk baru ataupun buka offline store sebenarnya masih ada, tapi kemudian saya sadar bahwa kami belum mampu melakukannya karena jalannya belum ada. Mudah-mudahan di 2020, saya bisa lebih produktif dan bisa lebih baik lagi mengatur waktu di rumah.

Onward
Tahun 2020 sudah tinggal hitungan hari (atau bahkan bisa kita hitung dengan jam?). Saya sendiri belum menetapkan ingin punya target apa dan nggak ingin terlalu ambisius. Mungkin karena saya sendiri masih agak lelah karena hidup saya sedang berpusat kepada anak kami yang baru lahir. Ingin sih, bisa lebih produktif, ingin berkunjung kesana kemari, ingin kerja lagi supaya bisa menabung bikin kitchen set :P dan lainnya. Tapi kalau ingin realistis, sepertinya saya harus menunggu beberapa waktu untuk mewujudkan semuanya. Apapun itu, saya ingin bisa melaluinya dengan banyak energi positif. 

Saya merasa kikuk untuk mulai mengisi blog ini lagi. Saya takut isi blog ini hanya menjadi ajang curhat yang basi dari seorang ibu-ibu :)) Tapi semoga saya masih bisa menulis dari hati. Saya punya banyak sekali stok topik yang ingin saya tulis walaupun belum tahu kapan melaksanakannya, haha.

Saya termasuk orang yang tidak merekap pencapaian selama tahun 2010-an. Kabar baiknya, saya nggak minder dengan pencapaian orang lain yang berseliweran. Tapi saya memang agak sedih, karena banyak hal-hal yang saya kira bisa saya capai setelah lulus kuliah, malahan nggak terwujud sama sekali. Banyak hal yang ternyata nggak sesuai harapan dan tujuan saya, yang mau nggak mau membuat saya sering berpikir, apakah ini ‘batas’ saya? Tapi akhir tahun selalu jadi pembuka untuk awal yang baru dan saya masih punya banyak harapan dan keinginan yang belum terwujud. Saya ingin mengajak kamu, kalau memang ada hal-hal yang tidak bisa kita wujudkan di 9-10 tahun lalu, mari mewujudkannya di tahun-tahun ke depan.

I hope the new year will shine upon you. Let’s keep walking towards the light :)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.