Learning New Things

When I got into college I told myself this:

Before 20, I should be able to master Photoshop or any other Design software.
On my 20s, I should be able to master Screenprinting.
On my 30s, I should be able to know how to Sew properly.
On my 40s, I should be able to learn Pottery.

Saya sering cerita kalau saya itu gampang banget tertarik dengan banyak hal tapi gampang banget bosan. Mungkin semua yang zodiaknya Libra kayak gitu juga? :)) Kayaknya nggak terhitung berapa kali saya kepingin tahu sesuatu, benar-benar research sampai lumayan banyak tahu dan beralih ke hal lain dengan mudah. Jadi sebenarnya saya senang sekali kalau bisa belajar banyak hal baru walaupun super random, tahu berbagai macam pengetahuan, dan menambah skill surviving di berbagi kesempatan, haha.

atelierfleuri

(image from here)

Sekarang ini kalau ditanya saya lagi tertarik apa, saya bakal jawab Floral Arrangements. Haha. Sumpah, kemarin sempat nggak sengaja mampir ke Instagramnya Atelier Fleuri dan jatuh cinta sama bouquetnya yang cantik-cantik banget. Saya memang bukan penggemar bunga, tapi begitu lihat rangkaian bunganya, saya nggak bisa memungkiri bahwa warnanya sungguh segar dilihat mata. Selain memadukan warna, teknik merangkai bunga sepertinya macam-macam. Dari pemilihan bunga maupun layering antar komponen bunga ada teknik-teknik tertentu. Coba deh baca artikel Floral Arrangement dasar ini.

floralarrangement

(image from here)

Kemarin setelah cari-cari kelas tentang Floral Arrangement di Skillshare malah ketemunya kelas Table-Top Styling: Style Memorable Tablescapes for Every Season oleh Justina Blakeney. Kelasnya membahas teknik-teknik dasar table arrangement mulai dari pemilihan warna, komposisi, dll. Ada juga tips penggunaan tanaman sebagai centerpiece dan dekorasi meja ataupun cara mendokumentasikan table arrangements tersebut. Saya nggak tahu sih kapan pengetahuan ini akan kepake di masa depan nantinya, tapi super senang aja cari tahunya :)) Siapa tahu di masa mendatang ada yang mengajak saya jadi party planner ala-ala. Haha.

Nah, kalau di 2015 kemarin saya belajar banyak hal (walaupun masih dasar), tahun depan saya mau belajar lebih banyak lagi termasuk:

Product Styling & Product Photography

photoshoot

(image from here)

Mari mencoba jadi anak gaul Instagram yang haqiqi dengan berinvestasi di alat foto lipat dan bunga-bunga gaul :)) Kalau ada hal yang jadi kekurangan saya dan Liza semasa menjalankan Kawung Living, salah satunya sebenarnya foto produk. Kita nggak punya banyak kesempatan untuk meng-explore wilayah ini karena keterbatasan waktu dan letak geografis, haha. Kita juga nggak terlalu banyak punya stock photo yang sewaktu-waktu bisa dimunculkan kalau sudah kehabisan ide posting di Instagram. Apalagi sekarang yang namanya foto sebenarnya kan esensial sekali dalam dunia e-commerce. Mudah-mudahan tahun depan benar-benar bisa menguasai bagian ini.

photoshoot2

(image from here)

Ada beberapa product stylist yang sempat saya research dan benar-benar kagum kok bisa-bisanya sih kayak gitu, haha. Claire Nicolson ini keren banget, iri sekali dengan semua hasil styling-nya. Kalau di Indonesia, saya suka banget lookbook UP. Waktu itu sih sempat cari tahu dan ternyata stylist-nya namanya Haqi Cahya dan keren banget portofolionya! Super love the whimsical neon color!

Adobe InDesign

magazine-design

(image from here)

Jadi ya, saya tuh fans beratnya Moran family. Kalau ada yang belum tahu, trio Anita, Nina, dan Gita Moran itu adalah kakak beradik pendiri majalah GoGirl!. Sila baca ceritanya Anita Moran di artikel ini. Saya mulai baca GoGirl! karena teman saya Mega hobi banget beli majalah-majalah gaul anak muda. Jadilah semasa kuliah saya sering banget nebeng baca di rumah Mega. GoGirl! menurut saya majalah anak muda yang feature-nya bervariasi, content-nya lumayan, dan artikel-artikelnya nggak terlalu annoying. Sekarang sih, saya nggak pernah lagi baca majalah tersebut, tapi cerita tentang kakak beradik Moran ini jatuh bangun membuat majalah ini entah kenapa benar-benar menggugah waktu itu.

Dari dulu, saya lumayan sering baca majalah. Entah yang namanya Animonster, Game Station, Reader’s Digest, National Geographic, dll. Walaupun kebanyakan suka baca di Gramedia aja sih, karena nggak mampu beli :)) Jadilah kadang-kadang saya suka mendesain cover majalah sendiri di waktu luang. Kalau diingat-ingat aneh juga sih, saya kayak bikin headline dan artikel yang ada di dalamnya lengkap sama cover belakang dan ada nomor edisinya juga, haha. Sewaktu kuliah, saya juga sempat disuruh bikin semacam buletin bulanan sewaktu jurusan saya berniat Kuliah Lapangan ke Jepang. Walaupun kemudian kita nggak jadi Kuliah Lapangan ke sana, tapi momen me-layout artikel, memilih grafis, font headline dan font artikelnya, benar-benar sesuatu yang saya nikmati. Walaupun Adobe InDesign sebenarnya bukan satu-satunya software untuk design majalah, tapi karena sudah familiar dengan keluarga Adobe dan nggak terlalu nyaman pakai Corel, saya mau mencoba belajar InDesign dengan baik dan benar. Sepertinya software-nya lebih praktis dan ringan untuk desain majalah maupun planners.

Pottery

(image from here)

Sekarang brand lokal yang berfokus di keramik cukup banyak dan entah kenapa saya selalu terpesona lihatnya, ada Kandura, Pori Keramik, DerauTekuni (favorit saya), dll. Sebenarnya udah lama saya kepingin ikut workshop-nya Ayu Larasati, tapi karena nggak terjangkau jadi nggak pernah kesampaian :( Sekarang ini sudah cukup banyak kursus keramik sejenis. Waktu itu sempat juga kepingin ikut Clay Day yang diadakan oleh Kandura, tapi sayang lokasinya di Bandung dan waktu pendaftarannya agak mepet jadi belum kesampaian juga.

marinski-ceramic

(image from here)

Gambar di atas adalah beberapa produk keramik favorit saya di Etsy. Barang-barang kecil sederhana yang pengen banget bisa saya bikin sendiri. Walaupun saya tahu kayaknya proses pembakaran keramik membutuhkan alat yang nggak sederhana dan waktu yang nggak sebentar.

[divider type=”dashed” color=”red” width=”85%”]

Baru itu aja sih yang kepikiran untuk dipelajari. Tapi setelah di tahun ini banyak mengambil kesempatan yang impulsif, rasanya saya siap untuk apapun di tahun depan. Haha. I’m totally open for chances and suggestions! Saya berharap kamu semua juga mendapat banyak kesempatan untuk mencoba hal-hal baru di tahun depan. Karena menurut saya, belajar sesuatu, entah akademik ataupun creative skill, entah di kelas formal ataupun non-formal, pasti membuka lebih banyak kesempatan. Apapun itu. Knowledge won’t never hurt you, it only adds up to your advantages. No matter how small it is!

Saya tak hentinya mendoakan supaya tahun depan akan menjadi tahun yang baik untuk kita semua. Confetti image, please :3

confetti

(image from here)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.