Idea is a Bulletproof

[dropcap]S[/dropcap]elama hampir 1 1/2 tahun ke belakang punya bisnis sendiri, sebenarnya saya merasa masih banyak kekurangan dalam segi “bisnis” nya. Kepikiran sih untuk ambil kelas bisnis atau kuliah lagi, tapi seperti biasa saya anaknya takut bosenan (haha) dan belum mampu untuk melepas tanggung jawab keuangan di rumah. Selama ini, saya cukup banyak juga melihat perkembangan brand Indonesia yang kayaknya tiba-tiba sadar bahwa talenta SDM dan stok SDA di Indonesia itu besar sekali. Dari sisi customer sendiri, di masyarakat berbudaya bajakan dan bermodal pelit, kami cukup bahagia jika ada alternatif yang tentunya lebih murah.

Tapi kadang sering sedih sih kalau lihat beberapa brand Indonesia, ada yang harganya super mahaaal. Bagus sih kalau pricingnya mengikuti harga di luaran karena ingin memberikan bayaran yang bisa dibilang fair kepada para pengrajin. Tapi kadang ada yang kualitasnya nggak setara dan saya lebih cenderung memilih produk luar yang sudah terbukti awet/tahan lama kalau range harganya tidak terlalu berbeda. Tapi bagaimanapun itu, saya yakin brand Indonesia pasti akan bisa lebih maju lagi di tahun-tahun ke depan. Merdeka!

Kadang-kadang saya anaknya nggak fokus, karena terlalu banyak minat terhadap banyak hal kayaknya setiap saat selalu punya keinginan untuk bikin ini, bikin itu. Terus nggak jadi :)) Setiap punya ide-ide semacam itu, saya sering catat di Notes. Kalau ada niat, waktu luang, dan modal berlimpah, saya kepingin banget bikin:

DIY Kits

ideas-1

(image from here)

Kayaknya sudah sering sekali saya cerita kalau kepingin banget bikin DIY Kits ini. Sekarang kan sedang marak banget workshop-workshop lucu kerajinan tangan, tapi kadang harganya cukup lumayan sekali (ha-ha). Keluarga saya juga bukan keluarga yang punya tradisi harus keluar waktu weekend, kami lebih sering mengisi weekend dengan leha-leha di rumah ataupun menekuni panggilan jiwanya masing-masing (ini ngomong apa). Ayah saya sering banget berkebun dan benerin alat-alat listrik, saya suka mainan cat-cat, kakak suka bikin kue-kue lucu, ibu saya suka menjahit, dll. Saya merasa kegiatan kreatif di rumah itu bagus banget dan harus lebih banyak diadakan (daripada memenuhi jiwa konsumtif di mall). Pengennya sih DIY Kits ini memenuhi kekosongan tersebut.

Craft Organization Storage

ideas-2

(image from here)

Selama ini, saya punya banyaaaak banget craft supplies mulai dari spidol-spidol, washi tape, cat akrilik, kuas-kuas, benang-benang, washi tape, dll. Semua barangnya selalu masuk kantong plastik atau box yang bentuknya buruk rupa banget :)) Sekarang kan demam produk berbahan kayu, mulai dari yang namanya talenan (bisa buat talenan beneran, tapi kebanyakan sih dipakai buat alas foto, haha), shelves yang lucu-lucu. Kalau ketemu tukang kayu yang pas, saya mau bikin storages untuk craft supplies yang nggak hanya berfungsi buat organize barang-barang tapi bisa jugalah dipakai untuk show off craft supply-nya. Biar gaul dan bisa masuk Pinterest, hahaha.

Planners

ideas5

(image from here)

Saya tuh sucker banget deh kalau liatnya yang namanya notepad, notes, planner, dll. Pasti nggak habis-habis belinya. Kalaupun notes masih ada, liat yang lucu dikit langsung beli. Saya sebagai warga biasa (yang tentunya nggak mampu beli Moleskine) selalu beli notes merek Front di Gramedia. Pertama kali dapat notes ini sebenernya hadiah kelulusan dari Mega & Mutia, tapi akhirnya kebawa-bawa terus sampai sekarang. Harganya terjangkau, kertasnya cukup bagus walaupun nggak terlalu tebal dan warna-warnanya cover-nya saya banget. Tapi lama-lama kepingin banget punya planner/agenda yang isinya tuh mengakomodasi kebutuhan. Misalnya udah ada halaman weekly, monthly, to-do list, atau financial report sendiri. Ini kepikirannya udah lamaaa banget dan sebenernya paling gampang kalau mau diwujudkan, tapi yaah namanya anak muda :)) Tahun depan pokoknya target saya mau belajar Adobe InDesign, biar bisa bikin planners macam ini (padahal nggak pake InDesign juga bisa sih).

Subscription Box

ideas-3

(image from here and here)

Sebenernya ini bisnis model yang baru-baru ini saya amati. Gara-gara sering baca artikel-artikel di berbagai tempat dan baru sadar oooh bisnis macam ini namanya Subscription Box. Intinya sih sama kayak langganan majalah, kita bayar untuk langganan sebulan, 6 bulan, 1 tahun, dll. Makin lama komitmen kita, maka semakin murah harganya. Subscription Box yang saya ikuti itu Happy Mail dari A Beautiful Mess (lagi-lagi karena nggak tahan sama stationery). We Make Collective ini juga keren sih, selama 2 bulan sekali dia mengirimkan alat-alat craft untuk menguasai salah satu craft skill. Contohnya 2 bulan pertama temanya Weaving. Nah selain mengirimkan alat-alat untuk belajar weaving, mereka juga mengirimkan instruksi dan tutorial dalam bentuk video ataupun tertulis. Selain itu dibentuk juga komunitas di kalangan para crafter dan customer yang bertujuan untuk meng-encourage customer untuk posting hasil craft mereka di social media. Program We Make Collective ini mulainya dari Kickstarter dan saya suka banget idenya!

Bentuk subscription box ini macam-macam, ada juga yang mengirimkan paket buat para geek komik dan kartun. Jadi setiap bulan dia mengirimkan paket yang berisi action figure, merchandise, kaos, komik, dll. Bahkan ada juga subscription box untuk nail art, kosmetik, dll. Pengen banget bikin bisnis model kayak gini, tapi belum kepikiran sih produknya apa.

ideas8

(image from here)

Di Indonesia sendiri, kemarin banget saya baru tahu ada Gummy Box. Idenya super unik, setiap bulan Gummy Box akan mengirimkan paket aktivitas untuk anak-anak. Kegiatannya juga sederhana, mudah dijalankan, dan edukatif. Paket edukasi anak semacam ini sebelumnya sudah pernah saya lihat di Menthilis, tapi baru sekali ini sih ketemu yang bentukan bisnisnya subscription box.

[divider type=”dashed” color=”red” width=”85%”]

Sebenernya masih banyaaak lagi ide yang “lewat doang” atau sudah di-research tapi tiba-tiba malas dan sok-sok sibuk (haha), tapi seperti kata orang semuanya harus satu-satu dijalankan. Kalau terlalu maruk nanti malah menjadi bumerang untuk diri sendiri :P Tapi kalau ada teman-teman yang tertarik dan mau berpartner bikin ide-ide di atas, saya available lho. Hahaha.

Have a nice holiday!

2 thoughts on “Idea is a Bulletproof

  1. Cuprissss, aku tertarik banget dan keidean hal yang sama euyyy… terutama planners & hapy subscription box gituuu :’) Cuma sama denganmu aku sekarang bener2 masih hectic banget… Kalau tahun depan aku bisa menata diri dan bisa pindah ke Jakarta kita ngobrol2 yukkk.. :3

    1. Ayooo, Put! Akupun masih belum bener nih menata kehidupan, haha. Semoga lancar-lancar rencana kamu di tahun depan yaa :3

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.