Cupid, Sang Pemanah

//January 25, 2010//

Cinta itu buta.

Semua kitab menulis hal itu. Semua prosa dan nyanyian menyerukan hal itu.

Bangunlah, para pencinta. Bukalah mata kalian yang tertutup itu. Sadarkah kalian bahwa semua ini adalah kebohongan?

Kebohongan yang indah, para pujangga bercerita.

Para pencinta menggantung dirinya bersama. Lari menjauhi keluarga dan kerabat. Hanya untuk mengagungkan panah sang dewa asmara. Yang kalian percaya adalah mukjizat.

Tapi bagi sang dewa asmara, panah itu tak berarti apa-apa. Panah itu diarahkan sembarangan, dibuang semena-mena. Karena sang dewa asmara tak dapat melihat, dewa asmara tidak memiliki mata.

Cinta itu buta.

Seperti butanya mata Sang Cupid.

Inspired by Best friend Hafidh’s original.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.