//August 19, 2010//
Nama adalah titipan dan pemberian. Seperti magis atau pengharapan. Sedangkan panggilan ada untuk menyebut. Biasa diikuti oleh kata sayang, menjadikannya panggilan sayang. Sehingga teman dekat akan menyebut dengan kata yang berbeda dengan kata dari orang asing. Mengubah panggilan bisa mengubah arti keberadaan, atau status sosial. Seperti ‘Pak’ yang dianggap sopan, atau ‘Dek’ untuk orang yang (terlihat) lebih muda. Para pedagang Melawai memakai kata ‘Kakak’, pedagang Glodok memakai kata ‘Cici’, pengusaha online shop memakai kata ‘Sis’. Semuanya, dipakai untuk memperakrab suasana, mereka berusaha membuat kita merasa nyaman ketika punya panggilan sayang. Oh, kata ‘Gan’ dipakai di forum terbesar Kaskus dan dengan cepat melebur di masyarakat. Seperti virus dan itu menjangkit. Panggilan membuat kita mengenal dari lingkungan mana seseorang berasal. Seperti saya yang terbiasa menggunakan kata ‘A’ atau saudara di sana yang memakai kata ‘Mas’ dan ‘Bang’.
Padahal, artinya sama saja tetapi menguak banyak dan menutup banyak. Untuk sementara, saya ingin membiarkannya begitu saja. Toh kita sadar arti masing-masing, dan buat saya, itu sudah cukup.
Berbeda dengan panggilan yang berarti rancu, nama dicipta untuk membentuk.
Nama saya Prisanti Putri. Halo, hari ini kita berkenalan lagi :)