saya. rasa.

Saya (dan mungkin juga kamu) tahu bagaimana merasa. Walau kadang tak mengerti artinya rasa. Bertanya-tanya mengapa harus ada kata, ketika harusnya sudah cukup hanya rasa.

Merasa hanya soal kesempatan.

Kesempatan untuk sadar ia telah ada. Beruntunglah para perasa, mereka yang mengerti dinamika masa. Walau merasa-rasa kadang sia-sia, membuang asa yang harusnya dipakai tertawa.

Ini ambil saja. Untuk saya, cukup rasa ini saja yang tersisa. Saya sudah tidak cukup perasa untuk melihat ke luar sana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.