Pendahuluan: Ditulis dengan kalimat hiperbolis dan liur yang ditelan berulang kali. Walaupun terkesan fiktif, tapi semua adalah nyata. Inilah petualangan kelima prajurit legendaris tersebut pada tanggal 22 Desember 2012 silam.
Memutuskan untuk menikmati restoran all-you-can-eat memerlukan rasa penasaran yang kuat dan rasa cinta terhadap makanan yang tinggi (plus daya juang yang membara). Berbekal kedua hal ini, berangkatlah kami mencicipi all-you-can-eat Eastern. Restoran ini memang bukan tempat baru untuk pencinta kuliner Bandung, tempat terbaik untuk benar-benar merasakan sensasi all-you-can-eat tanpa dibodoh-bodohi karena harus memasak masakan kita sendiri. Eastern menyediakan masakan bertema oriental yang membulatkan niat kami untuk memulai pertempuran di tempat ini. Walaupun dikhianati para prajurit yang takut berperang (cih sekali Ferdy, Faisal, dan Keno), kamipun memastikan jumlah. Armada kami yang semula direncanakan berjumlah enam orang menyusut menjadi lima prajurit saja karena serangan virus yang sedang merajalela di musim hujan ini (cepet sembuh, Con!). Tapi, pertempuran sudah tak dapat dicegah.
Menu all-you-can-eat ala carte sudah termasuk all-you-can-eat dimsum, walaupun kita bisa memesan terpisah menu all-you-can-eat dimsum yang relatif lebih murah. Perlu dicatat bahwa menu all-you-can-eat dimsum ditiadakan pada pukul 15.00 – 18.00. Jadi pastikan saja waktu berkunjung yang tepat untuk memanfaatkan keistimewaan all-you-can-eat Eastern semaksimal mungkin. Menu all-you-can-eat cuma bisa dipesan jika Anda minimal datang bertiga. Jika Anda bersikeras makan berdua, maka Anda diharuskan membayar untuk minimal tiga orang. Menu all-you-can-eat ini agak berbeda dengan menu porsi biasa yang bisa dipesan. Konon katanya, menu bebek di tempat ini merupakan menu yang harus ada jika Anda makan tanpa embel-embel all-you-can-eat.
Berbagai menu dimsum datang sebagai pembuka pertempuran, 4 porsi Hakau yang menggugah, disusul dengan Kaki Ayam, Siomay Udang, Pangsit Kristal, dan Pangsit Goreng Kulit Tahu yang digoreng garing sempurna. Topping udang atau ayam dibungkus sempurna dengan kulit yang transparan. Menikmatinya di mulut seakan merasakan letusan-letusan kecil yang membuat ketagihan. Toppingnya pun berlimpah ruah, serasa udang-udang tersebut berloncatan ke permukaan meminta untuk dimasak :))
bagaikan pion catur, hanya dapat melangkah satu kotak, tapi jumlahnya tak dapat diremehkan
Dalam sekejap, pertempuran memanas. Menu-menu utama pun mulai berdatangan.
Sapo Tahu Seafood yang kental siap terhidang, Sapo-nya yang lembut dan toping seafood yang berlimpah membuat lidah tak sabar menanti masakan-masakan selanjutnya yang keluar dari dapur yang tertutup itu. Masakan demi masakan dihantar ke meja-meja tamu lain, kami menyaksikan bagaimana sebuah mangkok serupa baskom yang ditaruh di sebuah meja. Untuk selanjutnya, kami baru tahu bahwa baskom itu berisi bubur Eastern yang katanya merupakan menu yang wajib coba di tempat ini (walaupun saya menyarankan untuk menikmati bubur tersebut bersama minimal 4 orang lainnya).
Menu selanjutnya: Belut Cabe Garam. Ini pertama kalinya saya mencoba belut dan ternyata pengolahan dan bumbu yang dipilih membuat saya ketagihan. Ada dua menu dengan bumbu cabe garam yang kami pesan, yaitu belut dan cumi. Keduanya dipotong tipis dan digoreng garing dengan sedikit tepung. Dicampur dengan potongan daun bawang, bawang putih, dan cabe yang tidak berlebihan. Rasanya tidak begitu pedas, justru sedikit asin dengan tendangan pedas yang pas. Lagi-lagi menu wajib yang patut dicoba.
Satu-satunya sayuran yang kami pesan adalah Baby Kailan Bawang Putih, kami mulai kewalahan ketika sepiring besar raksasa hijau datang menghampiri meja kami. Baby Kailan yang bertumpuk itu dimasak dengan sedikit kuah dan dari dalamnya menyembul taburan bawang putih yang menyeruak. Saya melirik tumpukan mangkuk dimsum yang belum termakan dan menelan ludah seraya menahan untuk meminum teh yang tak bosan dituang oleh para pelayan Eastern. Saya salut dengan reaksi para pelayan yang super sigap dalam melihat gelas kosong yang ada di meja. Rahasia umum mengalahkan menu all-you-can-eat adalah tidak terlalu banyak minum. Teh pahit memang pilihan yang tepat karena rasanya tidak manis, dan membuat saya tidak cepat kenyang.
Masakan yang selanjutnya sengaja dipesan dengan ukuran L. Eastern memang menyediakan masakan all-you-can-eat dengan ukuran S, M, L—menandakan porsi makanan yang akan tersaji. Saya sarankan untuk memesan seluruh menu, terutama sayuran, dalam porsi S.
Sapi Lada Hitam Eastern adalah dewa dari segala dewa menu Eastern. Sangking tersohornya kelezatan Sapi Lada Hitam ini, Eastern sampai mengeluarkan bumbu instant lada hitam yang bisa ditemui di supermarket terdekat. Sapi lada hitamnya bertabur bawang bombay dan bawang putih yang digoreng kering di sisi-sisinya. Begitu menggigit daging-daging yang dipotong dadu ini, saya semakin terbuai dengan kelezatannya. Dagingnya meleleh di mulut. Teksturnya halus dan empuk, rasanya menendang-nendang. Mungkin jika saya ada dalam kartun Born to Cook, saya sudah melayang diiringi tarian para sapi yang masih hidup sambil dikipasi 1000 dayang-dayang di singgasana emas.
Ada satu masakan lain yang sudah ditunggu-tunggu, Udang Mayonnaise. Udang berukuran besar dilumuri saus mayonnaise dan taburan wijen yang sungguh lezat. Komposisi bumbu yang sungguh prima dan fardhu hukumnya berada di meja anda.
Kami sudah cukup kelelahan ketika menu terakhir sampai di meja. 700 gram Ikan Gurame Asam Manis. Yak, Anda tidak salah baca TUJUH RATUS GRAM. Sungguh monster laut berwarna oranye kemerahan yang membuat bergidik. Kami semua ketakutan ketika sang monster diletakkan dengan gempita. Dan penyiksaan pun dimulai.
gurame apocalypse – the rise of the great sea monster, part I
Ikan gurame yang disajikan digoreng kering dengan sedikit tepung dan siraman saus asam manis yang lumayan membuat risih. Rasa asam yang menyengit rupanya semakin membuat kami semakin bergidik. Berbekal dengan kengerian bahwa jika tidak habis maka akan didenda harga satu porsi penuh, kami mau tak mau harus memenangkan pertarungan ini. (Note: malamnya kami baru tahu bahwa jika masakan yang dipesan tidak habis, sebenarnya kami tidak akan didenda tapi denda baru akan berlaku jika masakan dibawa pulang. Kebenaran fakta ini cukup membuat kami lemas dan tak berdaya, tapi kevalidan-nya pun harus dipertanyakan lagi.)
Menit-menit selanjutnya pun dihabiskan untuk memutar otak bagaimana mengalahkan sang monster laut. Operasi-operasi tissue pun mulai digencarkan, dimsum-dimsum yang tersisapun mulai menghilang. Piring-piring kosong mulai diangkat, taktik psikologis kami menyebutnya. Jika melihat meja yang lega, tentu kami akan merasa mempunyai banyak harapan. Diselipkan potongan-potongan menu lain yang tidak mampu kami habiskan di beberapa piring kosong. Aah, pertempuran masih bisa dimenangkan. Seakan mabuk dan dibuat tak berdaya, peluh mulai bercucuran. Dengan harapan tinggi kami mulai mencoba berdamai dengan sang monster laut, obrolan-obrolan dan gosip-gosip hangat mulai berkumandang, berusaha mengalihkan ketakutan kami akan teror sang monster laut.
2.5 jam pun berlalu dan dengan satu toast terakhir, sujud kamipun dihaturkan. Aliran darah terasa normal, udara seakan melega, walaupun perut sudah cukup bergumul. Pertempuran telah dimenangkan.
allahuakbar!
Menu all-you-can-eat Eastern dipatok Rp 93.800 belum termasuk tax, minuman Jasmine Tea refill berharga Rp 4.000. Masing-masing dari kami membayar ± Rp 113.000 ketika pulang. Usut punya usut, kami sadar kenapa kami kewalahan memenangkan pertempuran barusan, beberapa menu masakan yang kami pesan tiba-tiba berubah menjadi ukuran M padahal kami yakin memesan ukuran S. Selain itu, kami memesan 17 menu dimsum TUJUH BELAS. Walaupun beberapa di antaranya berubah menjadi menu sarapan dengan sedikit lapisan bumbu tissue karena operasi penyelundupan semalam :))
muka-muka smuggler selepas operasi tissue (kiri ke kanan): saya–sang pemesan menu khilaf, Liza bankir pemilik tissue, Titis tukang minyak yang sedang mabuk
The hangover (kiri-kanan): Ali single dan Naren Imperial
Note: Foto-foto yang super diambil dari foto-nya Ali, teman saya yang single kreatif dan pandai memandu kuis (tetep promosi). Terima kasih saya ucapkan kepada para tentara pemberani yang pulang dalam keadaan mabuk di tengah guyuran hujan. Walaupun akhirnya cuma saudara Ali yang berhasil pergi ke Boscha, tapi semangat kuliner tetap harus kita tegakkan (tanpa gurame apocalypse tentunya). Sampai jumpa lagi di pertempuran-pertempuran selanjutnya! :D
Eastern
Istana Plaza Mall
Jl. Pasirkaliki, Bandung
022-6046778
Halo, boleh tanya eastern mengeluarkan bumbu instant sapi lada hitam merek apa ya?