Jika Thailand dikenal dengan negeri 1000 pagoda, harusnya Kyoto menyandang predikat kota 1000 kuil. Jalan sedikit, pasti mudah saja menemukan kuil. Kota antik Kyoto punya banyak kuil tetapi hanya beberapa yang benar-benar berbeda dan tampak segar dibanding kuil-kuil lainnya. Salah satunya Sanjusangendo, kuil dengan 1000 patung Kanon yang berada di belakang ke13 dewa penjaga dimulai dari Dewa Petir (Raijin) dan diakhiri dengan Dewa Angin (Fuujin). Kiyomizudera, kompleks kuil yang membentang hutan dan pepohonan yang rindang. Juga Fushimi Inari, kuil dengan ratusan torii (gerbang merah) yang dibangun sepanjang jalur pendakian.
Terlipat kain warna warni, menyusuri batu dan kerindangan untuk lagi-lagi membungkuk di puncak.
Fushimi Inari adalah kuil rubah. Di setiap penjuru kuilnya bersembunyi dewa-dewa rubah bermata kecil. Bahkan di jalan dari stasiun menuju kuil.
Kompleks kuil Kiyomizudera. Sayang musim semi datang terlambat, kalau saja saya datang seminggu lebih lambat tempat ini pasti sudah berubah keemasan.
Di salah satu sudut kompleks kuil Kiyomizudera ada kuil cinta. Legenda mengatakan, jika kita menyentuh batu ini dan berjalan menutup mata menuju batu satunya maka niscaya permintaanmu akan terkabul :3
Sudut kecil Gion dan jalan berpaving yang bersih dan rapi. Ketika pagi menjelang dan matahari sudah mulai bersinar, ada rutinitas yang dimulai dengan langkah-langkah kecil dan berakhir ketika jalan-jalan mulai penuh.
Sudut-sudut Nishiki Market, pasar tradisional yang penuh dengan kios kecil makanan ringan, snack, dan bahan-bahan makanan tradisional. Melihat pasar ini, seperti menyaksikan sisi lain Jepang yang terlupakan. Hangat dan penuh semangat.
Franchise Takoyaki bernama Gindaco. Besarnya sungguh kurang ajar, begitu juga dengan ukuran gurita di dalamnya. Toppingnya bermacam-macam, yang ini diberikan mayonaise dan kentang di atasnya.
…dan dapur terbukanya yang penuh dengan kepulan asap
Ketemu! Bukit belakang sekolah :))