Saitama berada di utara Tokyo. Jalan-jalan kota antik dan museum kereta. Cerita-cerita tentang masa lalu dan menara lonceng yang dibunyikan empat kali sehari. Tentang rel-rel yang dikisahkan mundur, tentang kereta keluarga kerajaan.
Saitama Railway Museum yang menyenangkan.
Di pintu masuk ada gerbang yang mengharuskan kita memasukkan tiket yang berbentuk kartu, seperti benar-benar masuk ke stasiun. Lantainya juga berhiaskan tabel jadwal keberangkatan kereta. Kunjungan saya saat itu bertepatan dengan ulang tahun museum, sehingga ketika pulang saya mendapat souvenir pin limited edition :3
Museum ini mengedukasi sekali, di lantai 2 ada dinding panjang berisikan sejarah dan benda-benda khusus yang dikumpulkan dari tahun-tahun. Ada juga sebuah ruangan yang berisi diorama perjalanan kereta keliling Jepang. Ada kereta-kereta yang benar-benar dijalankan di atas diorama tersebut dan dipandu menggunakan narasi seorang guide.Ketika saya berkunjung, sedang diadakan sebuah perlombaan dimana kita harus mengumpulkan cap di beberapa check point untuk mendapatkan hadiah. Banyak anak-anak dan orang tua yang berpartisipasi dengan antusias.
Bagian belakang museum adalah sebuah taman yang luas untuk makan siang dan bermain. Ada beberapa gerbong yang dikhususkan untuk makan siang, seakan kita sedang bertamasya menggunakan kereta.
Ada juga meja-meja kecil untuk beristirahat dengan jendela besar di lantai 2. Jendelanya menghadap rel-rel sungguhan dimana banyak kereta silih berganti lewat.
Ada bagian museum khusus berisikan duplikasi stasiun Tokyo ketika peluncuran Shinkansen pertama di tahun ’64. Dindingnya berisikan sejarah Shinkansen dari tahun ke tahun (yang untungnya juga dituliskan dalam Bahasa Inggris). Ternyata pernah diadakan sebuah kontes nama yang diadakan di seluruh negeri untuk menamai salah satu Shinkansen ini.
Tempat terbaik untuk menyaksikan seluruh isi museum ini ada di lantai 2. Di lantai 1, kereta-kereta mengagumkan ini dijejerkan dengan megah. Ada beberapa kereta yang bisa dinaiki bahkan ada beberapa pemandu yang menceritakan tentang sejarah kereta-kereta ini. Lantai kereta uap yang ada di tengah bahkan bisa berputar 360 derajat untuk peragaan.
Hiasan dinding favorit saya di dalam museum.
Kawagoe merupakan daerah yang dinamakan Little Edo karena ada bagian-bagian kota yang dibiarkan tetap seperti asalnya sebelum pengaruh barat masuk ke Jepang. Tersedia fasilitas tour bus khusus yang tiket terusannya hanya 300 yen untuk bisa mengelilingi kota ini.
Salah satu sudut Kitain Temple di Kawagoe yang bernama Gohyaku Rakan.
540 patung murid Budha duduk (atau berdiri) bersebelahan di tempat ini. Ada yang ganjil ketika memasuki kompleks ini, ada banyak uang koin yang diletakkan di atas patung-patung ini. Ternyata legenda mengatakan, jika mengunjungi tempat ini di waktu malam dan kita menemukan satu patung yang terasa hangat, maka kita harus menandainya dengan sebuah koin. Ketika pagi menjelang, kita harus kembali ke tempat itu untuk melihat patung apa yang paling merefleksikan perasaan kita pada saat itu.
Ekspresi patung-patung murid Buddha ini beragam. Seperti contohnya patung yang sedih dengan masa depan ini ataupun yang sedang membawa binatang kesukaan saya—naga :)
Warehouse district Kawagoe yang masih mempertahankan rumah-rumah dan toko-toko lamanya. Ada satu jalan yang bernama Kashiya Yokocho atau Candy Alley. Jalannya sempit dan penuh dengan kedai-kedai makanan, snack, dan warung teh :3
Ah, ibu-ibu arisan!
One thought on “Keliling Jepang – Bertamu ke Saitama”