Saya memandangi wajah tidur Ibu saya malam ini.
Saya membaca banyak sindiran untuk Andien ketika beliau baru melahirkan dan kemudian merawat anaknya. Saya tidak mengerti mengapa saya merasakan sedih ketika melihat banyak Ibu lainnya merasa hidup dan caption foto Andien sangat “menggelikan”, “terlalu sempurna” dan “tidak mencerminkan kesulitan Ibu pada umumnya”. Saya sama sekali tidak mengerti bagaimana sulitnya menjadi ibu dan saya tidak akan berani untuk menduga-menduga.
Tapi, apakah kita harus menjatuhkan orang lain terlebih dahulu untuk merasa menang?
Di lain kesempatan, salah satu teman laki-laki saya bertanya apakah memang persaingan di kalangan Ibu nyata adanya di era modern ini. Satu paham dengan paham lainnya. Pilihan yang satu dengan yang lainnya. Bekerja atau tinggal di rumah. Beberapa teman menuliskan kata working mom ataupun SAHM/WAHM (yang baru saya pahami artinya baru-baru ini) di dalam identitas digitalnya. Saya ingin sekali bertanya. Apakah belum cukup hanya untuk menjadi Ibu saja? Tanpa tambahan lainnya.
Bukankah menjadi Ibu saja sudah sesuatu yang sangat indah?