September sebentar lagi berlalu, 2012 juga sebentar lagi berakhir. Setiap tahunnya, saya percaya bulan Oktober selalu menjadi bulan baik. Karena sugesti itu, mungkin saya jadi berusaha lebih keras dan Tuhan selalu memberikan banyak jalan untuk mencapai si sesuatu yang entah apa itu.
Minggu depan akan menjadi hari terakhir saya bekerja di perusahaan saya yang sekarang. Selama 1 tahun 5 bulan, saya mendapatkan lebih dari apa yang saya harapkan untuk sebuah pekerjaan pertama. Akhir Oktober nanti, saya akan memulai bekerja di tempat baru, masih sebagai Instrument Engineer. Tapi entah dengan berkah ataupun tantangan apa lagi.
Banyak yang saya pertimbangkan sebelum memutuskan pindah, banyak keraguan yang perlu dipecahkan. Tapi anehnya, keraguan itu hanya bertahan beberapa hari (tapi ketakutannya berlangsung berhari-hari :P). Banyak kalimat ‘jika’ dan ‘mungkin’ yang harus saya yakinkan sendiri. Saya tidak meminta banyak pendapat orang lain, saya hanya banyak bertoleransi dengan diri sendiri dan berdoa agar jalan saya dimudahkan dan diberkahi.
Keraguan utama saya remeh, saya ragu karena gaji yang saya terima nanti tidak terlalu besar perubahannya :)) Saya geli sendiri dengarnya, sejak kapan ya saya mulai berubah menilai segalanya lewat uang. Memang banyak yang ingin saya wujudkan tahun depan, mulai dari membiayai adik saya kuliah, mau punya usaha kaos (ha!), ataupun misi-misi pribadi sendiri. Tak bisa dipungkiri, semuanya butuh uang. Tapi kemudian, saya bertoleransi dengan diri sendiri. Saya mencoret pos pos pengeluaran saya setiap bulan, mengurangi sana sini, dan akhirnya saya yakin untuk melupakan masalah gaji. Setahun kerja masih waktu yang sebentar, saya masih remeh-remeh saja, dan saya tidak pintar-pintar amat seperti teman-teman saya yang mendapat lonjakan gaji besar-besaran. Sayapun berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain, melupakan banyak perkataan orang lain, dan akhirnya memutuskan untuk menandatangani kontraknya.
Walaupun nantinya, saya harus lebih keras lagi bertarung dengan kepadatan ibukota, karena tempat kerja saya yang baru akan lebih jauh dari rumah. Banyak yang menyayangkan kenapa saya mau mau saja digaji segitu dengan beban pergi ke kantor yang lebih berat, tapi saya bukan saya kalau nurut orang :)) Ayah dan Ibu saya awalnya juga tidak rela, dan menyuruh melanjutkan tes di suatu perusahaan BUMN. Tapi mereka tetap orang-orang yang paling mengerti saya, mereka tahu, saya cuma bisa belajar lewat ‘waktu’. Sekutu terkuat yang pernah diciptakan di muka bumi. Berkawan dengan ‘waktu’ bertahun-tahun membuat saya fasih bagaimana menunggu dan bersabar. Dua hal yang sudah cukup saya lupakan setahun belakangan. Memilikinya lagi di sisi saya, seperti mendapat ketenangan yang luar biasa.
Ada waktu-waktu dimana banyak kalimat tidak enak yang dilontarkan teman-teman saya sendiri (entah sengaja atau tidak, entah nyindir atau bukan, tapi kadang ouch juga rasanya), tapi lagi-lagi, saya bukan saya kalau tidak peduli :)) Akhirnya, saya menyadari berkah yang saya punya. Saya tidak pintar, tidak jagoan olahraga, tidak bakat seni atau yang lainnya, tapi saya pendengar yang baik. Saya mendengarkan hati saya dengan baik, dan saya tahu kapan saatnya untuk tidak mendengar. Berkah yang akan selalu saya banggakan sampai kapanpun.
Satu hal lagi yang membuat semangat adalah: saya (dengan tidak mikirnya) memutuskan pergi selama kurang lebih 3 minggu sebelum memulai pekerjaan saya di tempat yang baru. Saya akan mengunjungi berbagai tempat yang sebelumnya cuma pernah saya mimpikan (termasuk naik kapal bajak laut yang saya idamkan dan mencoba naik trayek kereta baru Malioboro Express :D). Saya menarik semua tabungan saya dari rekening, menyusun rencana perjalanan, dan entah bagaimana sudah punya tiket dan visa untuk berangkat minggu depan. Saya bangkrut berat dan baru akan gajian lagi akhir November nanti, haha. Jadi kalau ada yang mau traktir-traktir saya selama bulan November, dengan senang hati akan diterima dan didoakan yang banyak :P
Tapi anehnya dari semua itu, saya benar-benar bisa menertawakan semuanya dan berkata: let’s celebrate life!
Untuk semua pemabuk mimpi di luar sana, selamat malam :)
PS: Saya nggak punya cukup banyak untuk membelikan oleh-oleh, tapi saya ternyata sudah memesan banyak bagasi padahal barang bawaan saya sedikit. Jadi kalau ada yang mau menitip barang, boleh lho nitip lewat akun bistip saya (tip-nya harga temen deh, haha).