I.
Di lorong sempit berwarna merah, banyak tujuan menggantung, banyak harapan disajikan. Bersama para pejalan angkasa, dibagikannya suka cita di hati itu. Ada yang patah hati, ada yang menyambung hidup baru. Tapi langit tak pernah memilih. Ia terus memberi cinta pada tanah sang pengembara.
II.
Para pendoa tak pernah lupa bagaimana cara menghormat. Diasapi dan dibasahi. Para pendoa memukul lonceng kemudian membungkuk berkali-kali. Para pendoa tak pernah lupa bagaimana cara menghormat. Apa kita hanya tahu cara mengepal dan berteriak. Tersambut malu aku dan kamu, hari ini juga hormat dibungkukkan.