//May 27, 2010//
Memang saya cuma orang bodoh dengan IP yang baru sampai 3 setelah 4 tahun. Saya pernah mengulang pelajaran 2 kali dan ikut semester pendek 2 tahun berturut-turut. Bukan karena sok pintar, tapi karena mengulang.
Saya tidak pernah apply beasiswa, karena ada satu poin yang tidak akan pernah bisa saya penuhi walaupun mengambil 160 sks sekalipun. Tapi toh saya terima karena itu nasib bagi orang-orang yang bodoh. Saya punya waktu belajar yang sama dengan teman-teman saya, dengan kesibukannya masing-masing. Tapi walaupun saya sudah berusaha lebih keras, ada tembok yang tidak bisa saya loncati.
“Bakat itu ada batasnya, tapi usahalah yang tidak pernah punya batas.” Hanya karena satu kalimat ini saja saya masih mau bertahan.
Iya, memang bantuan saya sepele. Tidak pantas disebut bantuan malah. Saya tidak pernah memberi saran atau meringankan penderitaan orang lain (malah menambah derita nampaknya). Mungkin saya tidak berbakat menolong, yang saya bisa cuma membuat kesal orang.
Mungkin memang lebih enak tidak kenal siapa-siapa. Tidak perlu ditinggal pergi cuma karena salah bicara.