Pembangkit Listrik

//August 05, 2010//

Dan hari ini saya kembali berjalan kaki. Menelusuri Cisitu, Pasar Simpang, Dipati Ukur, Pusat Belanja Balubur, Nasir Photo dan kembali ke kampus.

Panas, Bandung sedang terik-teriknya. Salahnya, saya memakai kaos hitam.

Belanja dua kaos polos, spidol kaos hitam, scan roll 5 buah roll film yang segera meludeskan uang di kantong saya (cih, belum lunas lagi). It was worth every cent, then. Setelah kepala mendadak panas, membuat kurva warna-warni akhirnya bisa berpanas-panas di jalan lagi. Menandakan saya masih penikmat jalan. Mood boostersekali bisa menyapa anak kecil di jalan, memotret jalanan Dago, dan beli es krim di McD Simpang. Padahal paginya, baru saja saya membuat puisi tentang mabok TA dan sekarang tepat di jam 22.14 revisi saya sudah beres (plus saya punya kaos baru hasil stensil dan sudah baca komik keluaran Jump terbaru). Rupanya saya tidak perlu teriak tentang keluhan saya tentang beratnya TA. Toh sudah kodratnya semua Tugas Akhir susah, makanya ditaruh di akhir dan dinamakan akhir pula. Daripada membanjiri dunia dengan keluhan, ternyata lebih bahagia menarik nafas, baca bismillah dan memulai pelan-pelan. Selesai, efektif, tidak perlu esek-esek negatif.

Besok kembali berhadapan dengan dosen pembimbing. Mungkin ditambah revisi lagi, tak tahu, pasrah saja.

Tapi, mau jujur kali ini. Bahwa saya ingin sidang duluan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.