Menurut saya, Plugins adalah satu alasan kenapa WordPress sangat disukai. Intinya, plugins seperti apps tambahan yang memberikan tambahan fitur yang kamu butuhkan.
Ingin berbagi resep masakan yang otomatis diprint ke PDF, ada plugins-nya. Kamu hobi foto dan ingin galeri super sophisticated, ada plugins-nya. Kamu ingin integrasi kolom subscription box dengan platform newsletter seperti MailChimp, ada pluginsnya. Ingin menampilkan foto Instagram di blog, semuanya ada!
Hebatnya, kebanyakan dibuat open source. Hal ini memudahkan developer lain untuk melakukan modifikasi plugins tanpa perlu memulai dari awal. Kelebihannya perkembangan plugins sekarang ini cepat sekali, semakin banyak plugin yang dapat mengakomodasi keinginan kita. Kekurangannya, ada beberapa plugins yang jika di-develop kurang baik, mengakibatkan crash dengan beberapa themes ataupun plugins lainnya. Buat sebagian orang, crash plugins ini bisa membuat panik karena ada yang kadang membuat Dashboard WordPress kita blank atau bahkan tidak bisa diakses :))
Sila akses tutorial singkat uninstall plugins WordPress manual via Cpanel yang sering saya pakai. Biasanya setelah Dashboard bisa diakses, saya install satu persatu lagi plugins-nya sampai menemukan plugins mana yang menyebabkan crash. Proses ini kadang harus diulang beberapa kali, tapi intinya jangan cepat panik. Kalau ada hal yang tidak bisa ditangani sendiri, ada baiknya langsung menghubungi hosting provider kita. Di saat-saat seperti inilah tim customer service hosting yang kita pilih akan diuji :))
Dari pengalaman saya sendiri, sebaiknya install plugins memang seperlunya saja dan langsung delete plugins yang tidak terpakai. Karena selain memakan space website, plugins yang tidak terpakai juga bisa memperlambat loading website kita.
***
Berikut rekomendasi plugins yang sering saya gunakan ataupun pernah saya coba, saya cantumkan juga penjelasan singkatnya sebagai pertimbangan.
Jetpack adalah multi purpose plugins dengan berbagai fitur mulai dari Site Statistic, Gallery, Social Sharing, dll. Sedangkan Akismet melindungi web/blog kita dari spam.
Kedua plugins ini must have plugins menurut saya. Karena developer kedua plugins ini adalah Automattic (company yang menciptakan WordPress) jadi biasanya kedua plugins ini aman dipakai untuk berbagai Themes. Sayang, untuk Jetpack saya sering sekali bermasalah dengan firewall milik hosting provider saya. Karena Jetpack ini cukup krusial keberadaannya, kalau ada masalah biasanya saya cukup info saja ke hosting provider saya dan akan langsung dibantu untuk men-setting agar Jetpack kembali bisa digunakan.
Plugins standar kalau ingin meng-import blog dari WordPress.com, website lama kamu, ataupun migrasi dari platform blog lainnya seperti Blogger, TypePad, Tumblr, dll.
Menambahkan fitur Pin It untuk post ke Pinterest kepada gambar di website kita.
Simple Instagram // WP Instagram Widget
Plugins yang otomatis menampilkan foto Instagram kita di web/blog. Sebenarnya banyak sekali plugins Instagram yang beredar, tapi yang pernah saya pakai adalah dua plugin ini. Simple Instagram mudah digunakan tapi beberapa waktu yang lalu saya beralih ke Linkwithin (bukan Plugins) karena lebih sederhana. Contoh penggunaan Linkwithin bisa cek ke blog Kawung Living di bagian Sidebar-nya. Sedangkan penggunaan WP Instagram Widget bisa dilihat di website angkatan yang saya buat baru-baru ini.
WP Super Cache // W3 Total Cache
Plugins yang mempercepat loading website/blog kamu. Kedua plugins ini sebenarnya mirip-mirip. Karena WP Super Cache dibuat oleh Automattic, jadi saya sekarang memakai yang ini. Tapi sebenarnya untuk rating dan pemakaian, masih lebih tinggi rating W3 Total Cache. Tinggal dipilih saja yang lebih cocok di hati, haha.
Icegram // Scroll Triggered Boxes
Saya sebenarnya tidak terlalu suka pop-up ads. Tapi beberapa waktu yang lalu saya pernah memakai fitur ini di website Kawung Living tapi karena agak kurang sreg akhirnya saya uninstall lagi. Cukup sulit juga mencari Pop Up Box atau Call to Action plugins yang sesuai di hati, karena kebanyakan, yang tampilan visualnya bagus adalah plugins berbayar seperti Ninja PopUp. Setelah lama mencari, Icegram dan Sroll Triggered Boxes ini menurut saya adalah yang paling aman, designnya lumayan simple dan bisa dimodifikasi.
Sesuai namanya, plugin untuk embed document seperti PDF atau PowerPoint di Page atau Post kita.
Untuk membuat Contact Form yang bersih dan sederhana.
Coming Soon Page & Maintenance Mode by SeedProd
Sesuai namanya, kalau kamu masih dalam tahap pembuatan website/blog tapi sudah keburu pengen promosi, plugins ini sangat mudah digunakan dan tampilannya mudah dicustomize.
Mencari plugins subscription form juga lumayan susah, karena lagi-lagi sulit mencari yang tampilannya tidak heboh. Optin forms ini bisa dikoneksikan ke berbagai platform newsletter seperti MailChimp atau MadMimi. Saya memilih menggunakan Optin Forms daripada menggunakan plugins asli dari Mad Mimi ataupun MailChimp karena opsi tampilannya yang lebih baik.
Untuk scheduler post kalau kamu ingin rutin post blog dalam waktu yang berselang.
Responsive WordPress Slider – Soliloquy Lite // Revolution Slider
Plugins Slider juga sekarang sudah banyak sekali, tapi kebetulan dua ini yang pernah saya pakai. Revolution Slider sebenarnya adalah plugins berbayar, tapi karena plugins ini sudah dibundle di theme yang saya pakai jadi saya tidak membayar harga plugins-nya. Untuk contoh pemakaian Revolution Slider, bisa lihat header-nya website Kawung Living. Kelebihannya adalah fiturnya banyak sekali dan memberikan banyak variasi untuk customization.
Saya sebenarnya memakai plugins ini untuk website Kawung Living dan tidak memakainya untuk blog saya. Untuk yang buta sama sekali tentang SEO, plugins dari Yoast ini cukup mudah penggunaannya. Website Yoast juga mencantumkan banyak artikel untuk optimasi SEO yang bisa kamu pelajari.
Penutup
Biasanya dalam memilih plugins, pastikan untuk selalu mengecek bagian informasi, komentar, serta ratingnya. Selalu cari tahu apakah developer-nya aktif dalam bagian Support atau tidak dan apakah plugins tersebut kompatibel dengan versi WordPress yang kamu punya atau tidak.
Untuk plugins premium yang berbayar, biasanya bisa cek ke CodeCanyon (niscaya ngiler semua, haha). Harga plugins di CodeCanyon cukup beragam tapi mungkin yang wasekitar $9 – $34. Tapi kalau kamu berniat membeli plugins premium (berbayar), coba cek terlebih dahulu apakah plugins tersebut memiliki versi Lite atau versi gratisnya atau tidak. Biasanya ada plugins yang menyediakan versi gratis dengan keterbatasan fitur. Rule of thumb untuk membeli plugins premium buat saya sebenarnya sama seperti memilih Themes. Jika benar-benar memang membutuhkan fitur tersebut dan tidak bisa dikompromikan dengan penggunaan plugins gratis, jangan ragu untuk mengeluarkan sedikit uang (dianggap saja investasi, haha). Tapi jika masih dapat dikompromikan, free plugins zaman sekarang sangat amat beragam. Pasti bisa ketemu yang sesuai di hati.
Untuk artikel-artikel sebelumnya tentang Happy Blogging 101 bisa cek di sini.