Di perjalanan menjadi tua, kita membuang satu persatu mimpi dan mentoleransi realita.
Entah yang ada di depan mata atau jauh di seberang.
Melewati keramaian, bertemu dengan suara hati.
Berusaha mendengarkan yang sayup.
Yang perlahan tiada.
Apa kemudian kita larut dalam cerita ini?
Dan menjadi para pemeran dalam tiga babak pendek.
Yang lembar demi lembarnya koyak dan tak punya arah.