Pilihan-Pilihan

Pilihan-pilihan dalam hidup bukan hanya sekedar ‘pilihan‘, tidak sama dengan memilih A, B, C, D, dan E di lembar UAN dan SPMB. Pilihan dalam hidup kadang mencakup masa depan, melingkupi kebahagiaan. Untuk percaya atau tidak percaya, untuk menjawab ya atau tidak. Sekarang, ketika pilihan tersebut sudah diletakkan. Kembali ada sebuah kata yang tersebut kamus ‘penyesalan‘.

Konsepnya mungkin sama dengan mendapatkan nilai 9 jika salah memilih jawaban di salah satu pertanyaan, atau kemungkinan mendapat 10 ketika pilihan tersebut adalah (yang dianggap) paling tepat. Perbedaan angka 1 antara nilai 9 dan 10 menjadi jurang besar walaupun perbedaan tersebut terbilang hanya ‘satu’. Efeknya besar, dan mungkin berlipat. Kemungkinan mendapat penghargaan lebih dari guru atau orang tua, dari teman-teman, dari diri sendiri.

Tapi pilihan dalam hidup tidak semudah itu untuk dipahami. Penyesalan atas kesalahan memilih kadang tertinggal bertahun-tahun kemudian, atau bahkan tidak dapat diterima sama sekali. Bersarang mengganggu dalam kehidupan sehari-hari. Sayangnya, hidup berjalan seperti biasanya. Tidak terlalu memikirkan penyesalan ‘kecil’ yang kita lakukan. Kecuali kita memilih kembali, menjadikan penyesalan tersebut ‘kecil’ atau ‘besar’. Memilih untuk diketahui atau tidak diketahui.

Ya atau tidak, percaya atau tidak percaya, peduli atau tidak peduli. Entah mengapa sebenarnya semua hal hanya berputar di tiga pilihan itu saja. Hebatnya, beberapa orang terlalu sempurna. Otaknya tersekat hebat. Seperti biner, hanya 0 atau 1, hanya iya dan tidak. Tidak ada abu-abu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.