The Refreshing Skincare Routine

Weekend biasanya adalah harinya skincare buat saya. Sudah setahun ini saya berkiblat ke skincare Korea dan 10 step beauty routine-nya yang terkenal itu. Walaupun nggak benar-benar memakai kesepuluh langkahnya dengan khusyuk tapi saya merasakan beberapa perubahan dan merasa kulit wajah saya lebih sehat dari sebelumnya.

Skincare Korea adalah segalanya! Kalau untuk pemahaman lebih lanjut tentang topik ini, salah satu artikel yang paling deksriptif menurut saya adalah artikel yang ditulis beauty currator-nya SokoGlam, Charlotte Cho. Sila search 10 Step Korean Skincare Charlotte Cho dan kamu akan memasuki dunia baru yang sangat mengundang. Beliau bahkan sampai menulis buku soal ini. SokoGlam sendiri sudah berbaik hati membuatkan paketan produk 10 step routine ini untuk masing-masing jenis kulit. Tapi karena harga skincare-nya yang lumayan mahal, saya mencari beberapa alternatif merek lain yang kira-kira mirip.

Read more

The Speed

Sekarang ini, kalau disuruh memilih antara membaca buku dan menonton film atau TV series, saya dengan mudahnya memilih media visual. Mungkin karena kemudahan menerima pesan yang disampaikan. Hal ini nggak lepas dengan kecintaan saya di bidang sinema dan hobi menonton bioskop. Saya bahkan pernah punya blog khusus tentang review film yang selalu saya isi menonton film atau TV series. Kalau dibaca lagi mungkin isinya biasa saja, tapi saya senang sekali kalau ada orang lain yang ikut menonton film-nya melalui rekomendasi tulisan saya. Saya bahkan lebih memilih untuk menargetkan berapa banyak film yang saya tonton di bioskop dibanding berapa banyak buku yang harus saya selesaikan (dewa literatur, tolong ampuni saya). Tapi beberapa tahun ke belakang saya jarang menonton film di bioskop. Frekuensi datang ke bioskop pun berkurang menjadi hitungan jari dalam kurun 2-3 bulan karena memang nggak punya budget berlebih untuk menonton. Sedih sih, tapi saya jadi lebih selektif memilih film apa yang pantas ditonton di bioskop (dan mana yang cepat muncul di Layarkaca21, haha).

***

Beberapa waktu yang lalu, saya menonton Cars 3 di bioskop. Saya sendiri selalu berusaha menonton film PIXAR di bioskop karena punya keterikatan pribadi dengan film-film animasi PIXAR. Saya kembali nggak berekspektasi karena Cars adalah film franchise PIXAR yang menurut saya paling lemah dan nggak terlalu saya sukai. Tapi kemudian, di sepanjang film saya menangis karena isu yang diangkatnya.

Read more

The Color Splash

I’ve been down with the flu for the past week, so the writing of #30postsfor30 doesn’t go so well lately. But, since tomorrow will be another long weekend, here’s a list of colorful things that I’ve wanted to share.

The 12000 ft exhibition called the Color Factory opens its door in San Fransisco this August. The exhibition is totally made for color lovers and such a beautiful place to play (and take a picture) with. Not only that the place holds beautiful colored windows (and floors), it also has a yellow ball pit and a room full of confetti! I’ve been following Oh Happy Day’s blog since a long time ago and completely amazed by their works this time. Read the story behind the making of Color Factory here.

Read more

The Dive Within

Ketika kami masih sama-sama berkutat dengan Tugas Akhir, teman saya Ali adalah orang yang pertama kali mengenalkan saya dengan konsep bahwa untuk menjadi expert di suatu bidang, kita setidaknya harus menekuni hal tersebut selama 10.000 jam. Staying true to his love for Lighting Design, ketika lulus, beliau nggak ragu untuk mengambil pekerjaan di bidang yang sama. Ali bahkan sempat bekerja di Singapura sebelum akhirnya kembali bekerja ke Indonesia dan melanjutkan kuliah dengan bidang yang sama ke Jerman. Buat saya, Ali adalah salah satu orang yang saya benar-benar kenal dan menerapkan prinsip 10.000 jam secara utuh.

Kadang saya iri kalau melihat Ali yang sepertinya punya bidang khusus yang membuatnya ‘dikenal’ atau ‘diingat’. Berkaca kepada diri sendiri, saya nggak punya hal seperti itu. Saya justru menarik garis keras bahwa saya nggak ingin cuma menekuni satu hal. Saya pernah bercerita tentang minat saya yang beragam di salah satu post. Now, looking back (and forward), I’ve never regret this choice.

Suatu hari, saya pernah membaca salah satu post ilustrator favorit saya, Ayang Cempaka. Di post tersebut, beliau mengutarakan bagaimana kebingungannya karena punya banyak minat dan ide. Saya sempat terkejut karena Mba Ayang adalah ilustrator dan crafter yang menurut saya punya style yang distinct dan semua produk yang dihasilkannya searah dengan style tersebut. Tapi ternyata, Mba Ayang juga punya kegelisahan yang sama dengan banyak dari kita: having no words to define ourselves.

Read more

You’re Welcome

I was sitting in the floor in the corner of hospital room, staring at the countless unromantic lights under the dark. That was just seconds before I received an email from one of curated department store that I like. We had meetings and continues talks over phone chat before, but I didn’t exactly know how to react when I saw the purchase orders of our products.

It’s funny that many exciting events in my life this year (and last year) always involve a hospital room. The first time I jumped back to 9 to 5 work last year is the first time my dad got light stroke. That was the first time, I started to make friend with hospital’s floor.

Read more