Red Dimmed Light

The red dimmed light in a small room full of people.
Still with hundreds of flashing light and some screams.
It might be different than the arena.
But I guess you’ll never tell us.
On the very reason why.

With the strumming sound and faster beat.
This is where you will sail off for more years to come.
At least we know, there’s more to come.
There will be more reasons to wait.
There will be more reasons to believe.
Let’s live this for forever more.

Lazy Guide untuk Packing Light Ketika Travelling

Sewaktu berpergian, baik untuk liburan singkat sewaktu weekend ataupun seminggu lebih ke luar kota, saya selalu suka momen packing. Walaupun kadang ditunda sampai H-1 (ataupun Jam-XX), kayaknya waktu packing adalah salah satu waktu di mana saya paling menikmati dunia, haha. Saya pernah menangis di toilet umum waktu berpergian sendirian karena barang yang saya bawa terlalu berat (it sounds silly but it did happen!). Tapi lama-kelamaan, saya jadi bisa memilah apa yang sebaiknya dibawa dan apa yang kurang penting. Saya sampai punya list barang wajib yang harus dibawa di notes yang ada di handphone. Makanya kali ini saya ingin berbagi beberapa hal yang saya pikir penting di-consider ketika packing dan brand/barang favorit yang selalu saya gunakan. Saya juga mencantumkan beberapa merek lokal yang saya suka.

Tips pertama ketika packing tentu saja mengetahui tempat tujuan, durasi perjalanan, dan yang tak kalah penting: cuaca. Untuk musim panas/hujan tentu saja alokasi pakaian harus lebih banyak daripada berpergian di musim dingin misalnya. Pikir dua kali kalau kamu ingin membawa buku ataupun barang elektronik yang berat, apakah bisa dialihfungsikan dengan barang yang lainnya misalnya. Misalnya membawa dalam bentuk pdf ataupun e-book untuk buku, ataupun print peta dalam lembaran daripada membawa travel guide yang berat.

Read more

Where We Are

Is there where we live now?
Where we sell loyalty to false heroes.
Where we trade empathy with so-called faith.
We look up to pretenders and schemers.
To betray family and loved ones.

We are forced to take side,
even if we have nothing to stand up.
We all still have the heart to share
and love to give.
But doesn’t ego take away everything?

We have nothing to proof
and nothing to defend.
Why don’t we surrender today?

Leave all of it
and take back what’s important.
Placing love back, where it belongs.
Amongst us.
Disperse.
On the air.

Berusaha Mendengarkan Lebih Banyak Cerita

Sejak beberapa bulan yang lalu, masyarakat Indonesia disuguhkan banyak topik bahasan tentang Pilkada. Media cetak, televisi, dan daring tak hentinya membahas tentang bagaimana peta kekuatan politik, prediksi, maupun hasil survey masing-masing kandidat. Walaupun dikritik terlalu banyak membahas tentang Pemilu wilayah Jakarta, tidak dapat dipungkiri bahwa berita tersebut memang yang paling menjual dan menuai banyak perhatian. Diliput oleh berbagai kanal berita, banyak yang mengklaim exposure Pilkada DKI kali ini sudah semewah pemilihan presiden.

Sejak tahun 1999, setahun setelah runtuhnya Orde Baru, debat calon pemimpin mulai marak diadakan. Tujuannya agar masyarakat mendapatkan edukasi dan mengenal lebih banyak program capaian sang kandidat. Setelah hampir 2 dekade, format dan konten debat calon pemimpin di Indonesia masih jauh dari sempurna. Tak terkecuali dengan debat calon Gubernur DKI periode 2017-2021 yang lalu.

Debat yang berujung debat-debat kecil di cubicle kantor atau timeline media sosial ini kadang memang menyita energi dan banyak hati. Ada juga golongan masyarakat Indonesia yang gemar berkelakar dan menjadikan debat ini sebagai ajang kreatifitas dengan kecepatan pembuatan meme yang kemudian dibagi ke berbagai ruang chatting.

Pada debat terakhir di tanggal 10 Februari 2017, Alfito Deannova selaku moderator debat mengajukan sebuah pertanyaan yang sebenarnya bisa dijawab dengan mudah tetapi tampaknya gagal ditanggapi dengan baik oleh para kandidat. Padahal pertanyaannya sederhana: 

Menurut Anda, apa sisi positif atau keunggulan paslon-paslon lain yang merupakan sifat baik seorang pemimpin?

Pertanyaan ini mirip dengan pertanyaan yang mengakhiri debat kedua calon presiden US 2016 yang lalu. Debat dengan format town hall meeting yang mengajak masyarakat bertanya langsung kepada calon presiden ini dianggap mampu menjembatani batas antara calon presiden dan masyarakat. Clinton dan Trump tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya ketika salah satu penonton meminta kepada keduanya untuk menyebutkan satu hal positif tentang satu sama lain. Trump bahkan tidak menjawab sampai akhirnya Clinton mencoba menjawab terlebih dahulu. Di akhir debat tersebut, pertanyaan terakhir itulah yang paling dibicarakan oleh masyarakat.

Read more

Pause and Repeat

I think I’ve lost count to how many nights I’ve been spending in this hospital. Yet, here I am again, lying down on a thin blanket on the floor. Awake, waiting for the day to change. I’m not fond of the hospital room, but weirdly enough it’s been a second home for these past months. I don’t know whether it’s a cry for help or another sentimental night. My eyes got tired and I think I’ve broken my body with not enough sleep and lack of nutrition. I gulp down vitamins to keep me awake, but my mind was slowly broken.

Will we ever recover from this? Will we ever survive this?

I don’t know how to contain fear in a small jar and wrap it into the glittering world of happiness. I don’t know how to stay sane in the world of small thoughts and conspiracies. Yet, we continue breathing in and out on this entire space of beams and fast lane. Taking all odds, catching favors, grabbing lights and stars, living the farthest our eyes can reach.

This has been a good rest. After all, we are always better than we think we are. Let’s hit play and survive this.