Sebenarnya, saya sama sekali tidak merencanakan untuk pergi ke luar negeri di tahun ini. Karena dananya tidak ada (hiks sedih) dan kurs dollar memang sedang melambung di kala itu. Tapi tiba-tiba, teman saya Titis berkata bahwa dia sudah punya tiket one way ke Ho Chi Minh. Then, it escalated quickly. Beberapa teman ikut membeli tiket yang sama dan grup Whatsapp khusus pun sudah dibuat. Di kesempatan lainnya, Liza bercerita kalau beliau sudah hamil beberapa minggu dan kemungkinan perjalanan ini menjadi perjalanan terakhirnya untuk beberapa tahun ke depan. Atau mungkin perjalanan terakhir kami, hiks sedih lagi :( Sayapun memutuskan untuk berangkat di saat-saat terakhir. Alhamdulillah juga, saat itu dollar turun drastis dan kami cukup bisa menghemat sejumlah uang dari perkiraan semula. Bisa dibilang, ini salah satu perjalanan saya yang paling mendadak dan minim pengetahuan.
Rute yang direncanakan adalah Jakarta – Singapore – Ho Chi Minh (Vietnam) – Phnom Penh (Kamboja) – Siem Reap (Kamboja) – Bangkok (Thailand) – Jakarta. Karena saya membeli tiket di saat-saat terakhir dan karena tidak mempunyai jatah cuti berlebih akhirnya memutuskan untuk tidak mengikuti perjalanan sampai selesai. Sehingga rute yang saya lalui cuma Jakarta – Ho Chi Minh (Vietnam) – Phnom Penh (Kamboja) – Siem Reap (Kamboja) – Jakarta.