Entah Keberapa Kali

//August 21, 2009//

Tangis ini bukan karena disakiti.
Tapi karena menyakiti.

Mungkin saya orang paling lemah sedunia, karena saya mudah sekali menangis hari ini.

Saya menyebut nama Ibu berkali-kali, padahal ini semua tidak ada hubungannya dengan keluarga saya. Saya menyebut nama yang paling saya ingat, yang paling saya sayang, tempat saya berkeluh kesah di pagi itu.
Tapi malam ini, tangis itu tetap jatuh tak henti-henti.

Saya sayang dia dan mereka.

Saya teriris-iris ketika saya tahu dia marah.

Saya bukan orang paling pintar sedunia, sehingga saya tahu semua maksud hati orang.
Saya hanya pandai memperhatikan orang lain, tanpa pernah tahu bagaimana cara memperhatikan diri sendiri.
Saya ingin dia, mereka, bahagia. Karena hal itu saja membuat saya bahagia.

Tidakkah kalian tahu, bahwa saya sayang kalian, melebihi diri saya sendiri?
Tidak perlu tahupun tidak mengapa.

Maaf.

Saya hanya bisa menyebut kata itu.
Saya hancur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.