2nd Installment of The Melancholy Girl Trying to Write Ranting (btw, the previous post was the first installment)

//May 16, 2009//

Semua orang punya bagian masing-masing. Mungkin mereka terlampau menyenangkan, menggembirakan. Saya sih biasa-biasa saja.

Saya berusaha, memberikan apa yang saya bisa. Dan setidaknya buat saya, itu menyenangkan. Itu membuat saya bersemangat dan menikmatinya. Tapi lagi-lagi, kata orang yang lebih penting dari apapun. Mereka bilang saya tidak menikmati, saya tidak bersenang-senang.

Siapa mereka? Berani berkata itu. Apa yang mereka tahu? Ya sudahlah, toh saya tidak ditikam dengan pisau atau ditodong pistol, saya hanya dihakimi dari mata mereka. Setidaknya, saya tidak merasa nyawa saya terancam.

Cukup hanya saya yang tahu, dan orang-orang yang saya perhatikan yang tahu. Semua orang punya bagian masing-masing. Saya mengerti bagian mereka. Kalau mereka tidak mengerti bagian saya, ataupun tidak mau berusaha mengerti, itu kerugian saya. Selalu saya yang mengalah, tapi toh saya tidak ambil pusing.

Yang penting…

//May 14, 2009//

Banyak orang yang berusaha mengerti orang lain. Mengaku bahwa ia mengerti. Tapi apa yang sebenarnya ia mengerti? Pada dasarnya, semua orang lebih ingin dimengerti. Karena itu lebih mudah. Semua orang tentu lebih suka hal yang lebih mudah.

“Gue gk suka kalo lo …”, “Jadi mendingan lo itu gini aja … Biar lebih enak, ke elo dan ke orang lain.”

Capek…
Ingin memberitahu atau ingin orang lain berlaku sesuai keinginan mereka?
Seberapa banyak orang yang mau mengerti?
Yah, sudahlah. Toh, tak ada yang dirugikan. Hati saya kadang sakit. Tapi kata mereka, mereka juga sakit hati karena saya. Tak usah ada yang tahu apa yang ada di dalam. Biarkan hanya saya yang tahu. Kata orang yang penting ikhlas. Iya kan?

Pepatah lama memang indah, ‘Kalau mau dihormati orang lain, maka hormatilah orang lain terlebih dahulu.’ Saya percaya. Anda? Kamu? Walau kadang, hanya sedikit yang mau membalas penghormatan kita. Tapi, jangan pernah berhenti berbuat. Walau sakitnya kadang sering kambuh. Mungkin mereka tidak pernah peduli, tidak berusaha mengerti. Memang yang penting hanya diri sendiri, dan teman-temannya. Persetan dengan yang lain.

Capek lagi…
Tapi sudahlah. Lagi-lagi tidak ada yang dirugikan. Hanya ada yang kesakitan.
Mungkin besok pagi, semuanya akan hilang. Terbenam tidur semalam. Melayang bersama semuanya. Walau suatu hari akan kembali lagi, dalam bentuk yang lain.