
Sampai tengah tahun lalu, tidak pernah terbersit di pikiran saya untuk mengunjungi Korea Selatan. Pengetahuan variety show Korea saya hanya standar rata-rata, dan saya berhenti menonton The Return of Superman ketika Song Triplets berhenti dari acara tersebut :( Lagu dan band Koreapun saya sebenarnya cuma tau sebagian kecil, itupun kebanyakan yang lagunya hits saja. Tidak bisa dipungkiri Korea punya formula penciptaan lagu dan artis yang istimewa. Menjadi artis di Korea tidak hanya sekedar punya satu lagu hits lalu dikuras habis-habisan atau asal terkenal sedikit. Di sana, manajemen artis menciptakan kurikulum pelatihan agar artis yang mereka hasilkan bisa tampil maksimal dan tidak terlihat asal. Mulai dari skill menyanyi/menari, pengetahuan, pembelajaran bahasa, dan sopan santun pun diajarkan sebaik-baiknya. Tidak aneh kalau mereka harus meniti karir terlebih dahulu sebagai trainee di suatu manajemen artis, ataupun ada yang gagal setelah menjalani pelatihan tersebut.
Di salah satu acara National Geographic yang pernah saya tonton, salah seorang staf kementerian kebudayaan Korea menceritakan tentang rahasia mengapa K-Pop bisa mendunia. Mereka tidak berniat mengorbitkan satu, dua artis yang terkenal untuk kemudian tenggelam. Mereka membuat grand plan jangka panjang untuk membuat K-Pop diterima terus menerus, dengan perlahan-lahan menciptakan budaya dan ekosistem K-Pop. Saya rasa demam Korea yang kita lihat dan rasakan sekarang adalah buah kerja keras sebuah negara yang berniat menguasai dunia :)) Korea Selatan memilih presiden wanita pertamanya di tahun 2013. Negara ini juga seakan meroket menjadi salah satu negara paling berkembang di berbagai bidang. Lambat laun, saya mulai merasa Korea Selatan menarik untuk dikunjungi.
Sebulan sebelum berangkat sejujurnya saya bahkan belum tahu mau kemana saja. Saya agak kecewa karena ternyata tempat wisata Korea sangat terpusat di Seoul. Karena waktu dan budget yang terbatas, saya memutuskan untuk mengakhiri cita-cita mengunjungi desa-desa kecil yang penuh kehangatan seperti yang selalu ada di variety show Family Outing. Satu-satunya yang pasti di itinerary saya adalah mengunjungi DMZ/JSA.
GAYA TRAVELLING, BAHASA & KEBIASAAN
Saya mengunjungi Korea di akhir Februari bersama kakak, adik, dan ibu saya. Cuacanya masih masuk winter dan suhu masih di bawah 0 derajat. Cuaca yang sangat kering dan dingin (kami sempat terjebak badai sekitar setengah hari) membuat perjalanan kurang nyaman. Kalau berniat membawa orang tua, sebaiknya memang menggunakan jasa tur yang tidak terlalu banyak membutuhkan jalan kaki.

Percayalah, global warming nyata adanya.
Read more