Pertanyaan Populer untuk Mahasiswa Habis Sidang

//September 07, 2010//

Banyak orang yang merasa dapat tambahan gelar di belakang nama atau di depan namanya masing-masing sebagai sesuatu yang seharusnya dirayakan. SEHARUSNYA. Anehnya, saya biasa saja. Tidak bahagia-bahagia amat, tidak senang-senang amat, tidak bangga-bangga amat. Iya Alhamdulillah beres juga kuliah, tapi lalu apa.

Dulu saya sempat mengalami sindrom “fear of growing up” bersama teman saya Vita. We’d like to be young, and just wandering around, not knowing what happen outside our little own world of happiness. Beberapa lama kemudian, saya menerima frase “I’d like to keep being young at heart”, tapi tahun demi tahun tetap berlalu. Waktu terus mengalir tak terbendung, mengantar saya melaju ke 2010 dan umur yang (hampir) 23 tahun. Kembali ke kalimat pertama, saya baru saja menyelesaikan sidang sarjana saya. Saya belum selesai revisi dan ujian FE (Fundamental Engineering, sejenis kompre), bahkan belum daftar wisuda juga. Tapi berbagai pertanyaan segera menyerang dengan ganas, “Mau kerja dimana?”, “Nanti kerja di mana?”, “Kamu daftar ke perusahaan (silahkan masukkan nama perusahaan minyak favorit Anda) ini aja.”

Berat ya, menyerang mental sekali. Padahal pertanyaannya ringan, padahal hanya pertanyaan yang bisa dijawab asal. Tanggung jawab itu ternyata sudah menyergap saya lebih ganas dari pertanyaannya. Kakak saya kerja di perusahaan minyak, tapi entah kenapa saya bersumpah bahwa saya nggak akan pernah mau kerja di bidang Migas. Kalau ditanya kenapa, itu keputusan yang jawabannya cuma saya yang boleh tahu.

Jujurnya sih, saya punya satu atau dua perusahaan favorit yang saya idamkan, tapi jauh rasanya dari bidang keilmuan saya. Dan ketika semua orang merasa bahwa yang namanya kebahagiaan nomor dua, saya tidak pernah bisa percaya. Uang itu penguasa dunia, dan saya harus bertindak naïf lagi untuk yang kesekian kali. Saya bukan anak penurut dari dulu dan kali ini mungkin juga harus bertindak sama. Ingin rasanya minta maaf ke semua orang, bahwa jalan saya keliatannya yang paling tidak berprospek, tapi saya mengagungkan kebahagiaan dari dulu. Ini kental, lebih dari darah.

Indonesia, saya akan buat kamu bangga.

PS: Beruntungnya, saya cuma dapat satu pertanyaan “Kapan kamu nikah?”. Dari Ibu, sambil tertawa dan melanjutkan mengepel.

 

Shapes

//September 05, 2010//

People like to keep running in a circle. Engineers design some rectangular building in their mind. Lovers take a triangle love. People tend to like shape with corners, because in real life they don’t have any of it. We’ve only got curves. Unfortunately, some woman doesn’t favor it. They eat nothing with carbohydrate and hating milk. Oh, it’s the same in everybody, we never really appreciate anything we had and tend to like everyone else’s.