Starting Small – Tips Foto Produk

Pertama kali membuat akun Instagram Kawung Living, saya nggak berpikir betapa tingginya kompetisi di platform tersebut. Saya kira hanya dengan bisa berbagi gambar visual, artinya sudah cukup atau sudah tercapailah tujuan social media tersebut dan sayapun sudah bisa mulai jualan. Ternyata, di zaman digital ini semuanya nggak bisa berhenti di situ saja. Kawung Living sendiri memang mulai di Instagram, untuk kemudian beralih ke website dan platform lainnya. Tapi, basis traffic/sales terbesar kami masih datang dari Instagram. Kami sendiri sempat minder ketika melihat banyak brand yang meng-hire fotografer/stylist profesional untuk mengambil foto-foto produknya. Tetapi kami yakin, kebanyakan brand kecil nggak punya kemewahan seperti itu dari awal. Kami belum mampu untuk punya studio foto dengan lampu-lampu dan kamera professional. Ternyata foto detil produk saja belum cukup, kami harus mempunyai berbagai stock photo untuk menampilkan produk kami setiap harinya.

Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa saya bagi kalau kamu ingin mengambil foto produk sendiri. Saya juga lampirkan beberapa tautan artikel yang menurut saya sangat membantu. Post kali ini akan berfokus lebih banyak di foto produk, untuk hal-hal lain seperti tips foto untuk branding Instagram ataupun bagaimana styling foto akan dibahas di post lainnya, yaa.

Start with What You Have

Sesuai dengan judul dari seri ini, tidak ada salahnya kalau kita mulai dari hal-hal yang kecil. Nggak ada salahnya mulai dengan kamera handphone yang kamu punya ataupun menggunakan kertas karton yang ada di rumah sebagai background foto. Saya sendiri banyak belajar dari artikel fotografi di blog Shopify ataupun course di Skillshare dan Brit+Co. Berikut adalah beberapa tautan course dan artikel yang menurut saya sangat membuka mata.

Artikel terkait: The Ultimate DIY Guide to Beautiful Product Photography // The 6-Step Process for Taking High-Quality iPhone Photos // How to Capture High Quality Product Photos With Your SmartPhone

Course terkaitMerchandise an Online Shop: Create Your Own Product Lookbook // Mobile Product Photography for Your Online Store

PS: Sekarang ini Skillshare sedang memiliki program 2 bulan gratis untuk Premium Membership dan course Brit+Co. di atas juga free karena kerjasama oleh Weebly. Kalau kamu berniat untuk belajar, jangan disia-siakan kesempatan ini, yaa.

Read more

Karbon Kopi

Beberapa tahun ke belakang, beberapa teman saya mulai memasuki jenjang baru dalam hidup. Polanya kebanyakan sama, mempersiapkan pernikahan, parade foto bulan madu, kata-kata manis tentang kehidupan pasangan baru, perjuangan tentang kehamilan dan menyusui, dan seterusnya. Pada akhirnya, cerita tidak jauh berbeda dengan kebanyakan: ketakutan tentang kehidupan.

Ketakutan tentang langkah kehidupan yang tidak sama. Ketakutan karena apa yang kita miliki tidak pernah cukup. Ketakutan karena kita tidak sama dengan orang lain. Yang diungkapkan lewat keluhan atau cibiran, yang hampa dan sia-sia, yang melelahkan dan membuang waktu. Padahal, keragaman adalah bukti nyata keagungan Tuhan yang paling saya kagumi.

Bukankah kita harusnya bersyukur, bahwa kita bukan karbon kopi?

Celebrating struggling and each other differences. Entah berapa kali saya mendengar kalimat ini. Tapi entah berapa kali pula, saya melihat gunjingan dan kritik yang mematahkan kata-kata   tersebut. Hanya karena apa yang terkadang disebut sempurna. Kalau semua orang mencemooh kata sempurna, sebenarnya siapa yang mendeskripsikan arti kesempurnaan tersebut? Evil take forces in many shapes, your fears are one of them.

Ketika saya berkaca hari ini, saya sadar Tuhan kadang tidak memberikan semua yang terbaik kepada masing-masing orang, tapi Tuhan memberikan cerita yang paling sesuai kepada orang tersebut. Adalah pilihan masing-masing untuk melanjutkan ceritanya sendiri, memilih apa yang terbaik untuk garis akhirnya. Memilih cara terbaik untuk berteman dengan waktu, bukan berlomba di dalamnya.

Saya kira, kebijakan dan kelapangan pandangan akan datang kepada orang-orang yang sudah mengalami lebih banyak jenjang kehidupan. Saya kira, mereka akan selalu lebih bahagia dibanding saya karena memiliki banyak hal yang tidak saya miliki. Hari ini, untuk pertama kalinya, saya tidak iri dengan mereka semua. 

Berlari dalam waktunya sendiri, bahagia dalam sadarnya sendiri, adalah kebebasan yang ingin saya miliki sepenuhnya.

Hari ini, saya bahagia karena bisa keluar rumah dan melihat matahari pagi. Saya bahagia karena sore ini turun hujan. Saya bahagia karena hal remeh yang mungkin tidak berarti banyak untuk orang lain. Saya bahagia karena tidak menjadi karbon kopi.

Starting Small – Tips Mengikuti Bazaar

Kalau menurut saya, booming-nya pop-up market atau thematic market di kota-kota besar di Indonesia adalah salah satu bukti nyata bahwa brand Indonesia sudah mulai bisa bersaing dengan produk-produk luar.

Selama menjalankan Kawung Living sendiri, kami pernah beberapa kali mengikuti bazaar/popup market. Kalau ditanya apakah kami profit ketika mengikuti bazaar tersebut atau tidak, jawabannya 50-50. Hahaha. Berbeda dengan produk F&B, produk non-apparel seperti kami termasuk tricky penjualannya. Sepanjang pengalaman kami, profit dan manfaat mengikuti pop-up market ini memang besar, tapi cost di awal dan effort untuk menyiapkan booth kita juga lumayan besar. Jadi kalau hitung-hitungan nett margin, keuntungan di awal kadang sangat kecil ataupun minus. Tapi ini pengalaman pribadi sih, bisa saja berbeda untuk setiap penjual.

Sebagai lanjutan dari Series Starting Small yang sempat ditulis setahun lalu, berikut adalah tips-tips, resources, ataupun sharing pengalaman saya mengikuti event bazaar selama ini.

Read more